Aku hanyalah seorang wanita yang memiliki iman yang tipis bagaikan kertas yang mudah robek dan ringan bagaikan kapas yang mudah terombang ambing oleh angin. Aku bukanlah wanita yang sempurna.Banyak orang yang menilaiku sebagai wanita yang ceria,.periang, ramah, penasihat ,hidup tanpa beban, dan lain sebagainya. Tapi itu hanyalah cover diriku saja. sebenarnya aku wanita yang menyimpan sejuta luka dan pedih di dalam hatiku terdalam. Terutama dalam menjalani sebuah takdir. Aku selalu menyalahkan takdir yang terjadi dalam kehidupanku. Tapi itu dulu, sebelum Allah mengirimkan dia. Dia yang mampu membuatku mengerti the meaning of a destiny in life. Dan inilah ceritaku, The Destiny of Sargiv