#TDOS3

36 3 0
                                    

Seorang pria paruh baya lari dengan tergesa gesa dengan wajah penuh raut ke khawatiran di sebuah lorong rumah sakit. Bahkan beberapa orang dia tabrak karena terburu buru. Setelah itu dia lansung menuju ke sebuah ruang UGD.

Di sana terlihat ada seorang laki laki muda yang duduk di kursi depan ruangan tersebut. Sepertinya laki laki itu tidak asing baginya, tapi dia tidak mempedulikan itu, yang dia fikirkan sekarang hanyalah putrinya yang ada di dalam ruangan itu.

" Bagaimana keadaan putriku?".
Pemuda yang duduk tadi terkejut atas kedatangan pria paru baya yang berdiri di hadapannya. Setelah itu dia juga ikut berdiri. Dan dia sangat terkejut mendapati wajah pria tersebut.

" Om Gibson?".

" Ya, bagaimana keadaan putriku sekarang? Apa yang terjadi dengan dia? Jawablah pertanyaanku!".

Pemuda tersebut buru buru mengembalikan kesadarannya. Pria di hadapannya memang Gibson Alatas, ayah dari Shelly Adna Firdausi, seorang model yang kebetulan dia yang bagian fotografinya. Tapi Shelly bilang dia anak tunggal, lalu, siapa perempuan di dalam tadi? Dan tadi Gibson juga memanggilnya dengan sebutan " Putriku".

" Hei apa yang kamu pikirkan. Bagaimana keadaan putriku?".

" Eh, itu dia pingsan di taman. Dokter sedang menanganinya. Anda tenang saja om".

" Bagaimana Sargiv bisa pingsan? Apa yang terjadi dengannya?".

"Sargiv?".

" Ya, Sargiv, putriku yang ada di dalam ruangan itu".

Pemuda tersebut tersenyum. Sargiv, nama yang indah. Seindah orangnya. Cantik.

" Hei, kenapa kau dari tadi melamun saja?"

" Oh maaf om. Dia sepertinya pingsan karena kedinginan. Tubuhnya sangat menggigil terkena air hujan".

Gibson lalu duduk di kursi samping Jo, pemuda tadi. Dia menjambak rambutnya kasar. Dia merasa sudah gagal melindungi putrinya. Dia merasa sangat bersalah kepada Sargiv.

Dan tak lama kemudian, pintu terbuka. Menampakkan seorang dokter tua yang di dampingi perawat di sampingnya.

Sontak saja, Gibson dan Jo berdiri. Mereka lansung mendatangi dokter tersebut.

" Bagaimana keadaannya dok? Apakah baik baik saja?". Gibson bertanya dengan raut wajah yang khawatir.

" Anda siapanya pasien?".

" Saya ayahnya dok. Dia putri saya". Dokter tersebut manggut manggut lalu tersenyum.

" Putri anda baik baik saja. Hanya saja dia demam karena terlalu lama terkena air hujan. Tapi kami sudah menanganinya, jadi dia juga boleh pulang sekarang".

Gibson dan Jo menghembuskan nafas lega. Setelah itu mereka mengucapkan terima kasih kepada dokter tersebut. Tanpa menunggu lagi, mereka lansung masuk ke dalam ruangan tempat pearawatan Sargiv.

Gibson lansung memeluk Sargiv yang saat itu sudah siuman.

" Sayang. Maafkan papa. Maafkan papa". Sargiv membalas pelukan papanya juga. Hanya papanya yang mengerti dia. Dia ingin menumpahkan segala beban yang di panggulnya. Dia ingin sekali bercerita banyak dengan papanya.

" papa"
Hanya itu yang keluar dari mulut Sargiv. Dia sangat lemah sekarang,dia ingin sekali banyak cerita, tapi kepalanya masih pusing.

Setelah itu Gibson melepaskan pelukannya dan memandang wajah teduh putrinya.

" Kamu baik baik saja sayang".
Gibson mengelus pelan kepala Sargiv yang ditutupi hijab.

"Alhamdulillah pa. I'am okay". Sargiv tersenyum ke arah papanya. Dan tidak sengaja matanya menangkap sosok pria muda yang juga menatap ke arahnya.

The Destiny of SargivTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang