Warning !!! Dilarang memcopy paste cerita saya ini murni karangan saya! Jangan lupa follow Biar selalu ada Notification ketika update !! hargai karya orang. "Saya bukannya nggak mau nikah sama bapak, tapi saya mau fokus kuliah dulu." "Iya, saya paham. Bukannya kuliah bisa sambil nikah kan?" Balik tanya lagi sampai Dara mau menikah dengannya. "Kalo sudah menikah itu pasti sibuk ngurusin suami, pekerjaan rumah apa lagi kalo udah punya anak nambah sibuk. Nggak ada waktu lagi buat main bareng teman-teman, saya ingin menyenangkan masa muda saya dulu. "Setelah itu kamu menikah dengan abangmu gitu atau sahabat kecil mu itu." Rafka takut jika mereka berdua putus hubungannya Dara akan menikah dengan lelaki lain. Banyak yang bilang kalo pacaran ujung-ujungnya bakal putus mangkanya ia jadi takut hal itu. "Bapak kok bawa-bawa mereka berdua sih." "Siapa tahu aja kan, saya nggak akan biarin kamu menikah dengan lelaki lain." Ancam Rafka. "Bapak kok maksa, jodoh itu ditangan Tuhan nggak ada yang tahu Pak. Saya juga nggak tahu kalo Bapak jodoh saya atau bukan." Tiba-tiba saja Rafka rem mendadak membuat Dara hampir saja tersungkur. Jlebb "Bapak kalo mau rem bilang-bilang donk, kalo saya kenapa-kenapa gimana." Emosi Dara membuat dirinya jengkel setengah mati apa dia nggak mikir kalo dia lagi bawa anak orang taruhannya nyawa. "Sekali lagi kamu panggil saya Bapak, saya ngga akan segan-segan menghukum kamu." Tubuh Rafka terangkat mendekati wajah Dara sampai hidungnya bersentuhan, Dara mencoba mendorong tubuhnya tapi tidak bisa karena terlalu kuat. "P--pp-paak" Rafka mencium bibir ranum milik Dara belum sempat berbicara Rafka membukam mulut Dara agar tidak berbicara. "Huftt...." Dara berhasil mendorong tubuh dosennya setelah itu ia menarik nafasnya karena sudah kehabisan nafas ulah Rafka. "Kamu sudah tahu kan akibatnya." Tegur Rafka dengan nada dingin kembali menjalankan mobilnya, Dara hanya terdiam sedari tadi tidak ada percakapan didalam mobil ini.