Hanna Harvey terus berjuang melalui penderitaan yang berat, di mana hidupnya dieksploitasi hingga ke pangkal hati. Ginjalnya diambil tanpa seizinnya, dan dia dipaksa menjadi objek murahan demi keuntungan keluarga Harvey. Hanna berjuang keras untuk diakui oleh keluarga yang tidak akan pernah menyayanginya. Dalam pernikahan bisnis yang terpaksa dengan seorang pria yang sudah memiliki cintanya sendiri, Hanna Harvey harus menjalani perannya sebagai menantu keluarga Orland. Namun, kehidupannya didalam keluarga Orland hanya menimbulkan sorotan dan kecurigaan, dikhawatirkan menjadi mata-mata Harvey yang bertujuan mencari kelemahan dalam perusahaan Orland. Mampukah Hanna bertahan? Atau ia memilih pergi dan mencari kehidupan baru bersama orang-orang yang bisa menerimanya dengan tulus . . . . Cadric, putra sulung keluarga Orland berdiri menatap Hanna dengan ekspresi marah. "Kami sudah membaca semuanya. Kau menyukai Damian," ucapnya tegas, "Disana tertulis bahwa kau mengagumi Damian dan merasa lega ketika diberi kabar bahwa menikah dengannya. Disana juga tertulis bahwa kau menyukai tinggal di keluarga ini dan menyukai ibu. Oleh sebab itu, anda menyakiti Leah karena cemburu dengan kedekatan Damian dan ibu kepada Leah. Mengakulah sekarang sebelum kami melibatkan pihak berwajib dan kau akan dipenjara," ucap Cadric marah. . .