Sunwoo terlempar cukup jauh, punggungnya terhentak keras hingga terbatuk. Keadaannya cukup kacau dengan beberapa luka lebam yang hampir menghiasi seluruh wajah. Pria itu bahkan bisa merasakan karat dari darah di bibirnya yang sobek. Tangannya meraba dinding lembab yang berlumut, berusaha menggapai benda apapun yang dapat ia gunakan sebagai tumpu. Terlambat! Tangan besar Juyeon sudah lebih dulu mencengkram kerah bajunya. Tak banyak yang bisa Sunwoo lakukan, pasrah dan berdoa adalah selingan dari banyak cacian di hatinya. Ya! Tuhan memang tak pernah adil padanya. Selalu mencampakkan dan bahkan melupakannya. "Aku telah dikutuk! " ucapnya sebelum gelap merenggut seluruh kesadarannya.