coba coment+ saran nya hyungg biar semangat >>>>
ENJOOOYY YOROBUUNNN💕💕
.
.
.
.
."T-tidak mungkin"
Changmin mengusap wajahnya kasar, seluruh tubuhnya bergetar seolah tak ada sedikitpun kekuatan di kakinya untuk menopang tubuh. Peluh besar bagai biji jagung terus turun deras membasahi dahi dan pelipisnya, bibirnya kering begitupun dengan kerongkongan yang seolah tercekik oleh tangan tak terlihat.
"Akgghhh!!"
Suara dengung mulai terdengar memenuhi ruang, seakan memaksa masuk memekakkan pendengaran pria bermarga Ji itu. Kepalanya berat, terus berdenyut seolah dihujam oleh pukulan keras tanpa henti. Pandangannya memudar bagai awan kabut tebal yang tiba tiba muncul, namun sedetik kemudian ia merasa terdorong dengan hentakan cahaya sangat terang yang tajam menusuk matanya.
Changmin melenguh sebelum akhirnya pingsan dalam dekapan Sunwoo
"YAA!! Kau sakit? mengapa tubuh mu sangat panas?" ucap Sunwoo sambil berusaha membawa sang detektif berbaring di kasurnya.
Pantas saja wajahnya pucat, belum lagi cara berjalannya yang memang sempat limbung beberapa kali.Sebelumnya Sunwoo hanya berasumsi pria itu sedang mabuk, atau setidaknya semalam penuh telah di habiskan dengan menangis karena matanya yang terlihat besar membengkak.
Sunwoo terduduk tepat di samping Changmin. Jujur saja, hati kecilnya sedikit teriris melihat betapa mengerikan penampilan detektif dihadapannya. Bibir tipis itu terus bergetar dengan air mata yang menetes dari sudut matanya satu dua kali. Tangan pria dihadapannya berbalut kasa besar dengan sedikit noda darah yang mengintip di celahnya
Beberapa pertanyaan mulai berkecamuk dalam benaknya. Lagipula hal besar apa yang kemungkinan dapat menimpa pria kasar itu hingga jatuh pingsan tak berdaya.
Sunwoo mulai mendekat, menggulung lembut jaket kulit hitam yang dikenakan sang detektif dengan perlahan, setelah yakin dengan keputusannya Sunwoo akhirnya menyentuh sedikit bagian kulit lengan Changmin
ya,
Sunwoo akan menggunakan kutukan miliknya pada Changmin
untuk kedua kalinya. . .
•Hari sudah sepenuhnya gelap saat Changmin terbangun dari pingsan. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Kim Sunwoo dan semangkuk sup panas lengkap dengan teh, oiya jangan lupakan beberapa obat baru yang masih tersegel dalam botolnya. Perban di tangannya bisa dipastikan baru, mungkin pria itu juga membantu menggantikannya.
Changmin merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Hawa panas masih betah melekat walau di dahinya telah terpasang sebuah plester penurun demam.
Sunwoo mendekat membantu pria di depannya untuk duduk. Wajah merahnya masih terlihat padam, seolah terbakar dengan suhu tubuh yang tinggi.
"Bersandarlah! aku akan membantumu makan"
"Tidak perlu! aku baik baik saja" ucap Changmin menepis bantuan yang diberikan
"Berhentilah keras kepala! setidaknya kau perlu makanan dan obat saat ini. Aku tak ingin seseorang mati di apartemenku, jadi menurut lah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CURSED | The Boyz
FanficSunwoo terlempar cukup jauh, punggungnya terhentak keras hingga terbatuk. Keadaannya cukup kacau dengan beberapa luka lebam yang hampir menghiasi seluruh wajah. Pria itu bahkan bisa merasakan karat dari darah di bibirnya yang sobek. Tangannya merab...