Ini tentang rasa tak terkendali yang menggerayangi isi hati seorang Adhisti Pramesti untuk seorang lelaki di ujung sana, Mahesa Chandrakanta. Seseorang yang semua orang dambakan dan semua orang harapkan, hadirnya menghantarkan sejuta sinar yang mampu membutakan mata, membuatmu terdominasi oleh haluan cinta dan menciptakan perasaan kupu-kupu berterbangan kesana kemari di dalam dirimu. Pertanyaan bagi Adhisti saat ini adalah, pantaskah seorang Adhisti dengan tak tahu dirinya menyimpan rasa terhadap Mahesa yang bersinar terang di ujung sana? Namun Adhisti tak tahu, ada hal lain yang lebih penting, yaitu tentang rasa cintanya terhadap diri sendiri.