Kehidupannya yang santai dan biasa saja berubah menjadi kacau balau semenjak kedatangan sang paman ke rumahnya. Rumah yang seharusnya menjadi tempat teraman bagi Hanna, nyatanya bagai berada di dalam kandang predator. Bahkan di kamarnya sendiri pun ia tetap merasa tidak aman. Hanna hanya ingin melindungi diri dari pamannya, dengan bersembunyi dibalik dinding tembok pembatas antara rumahnya dan rumah tetangga. Tetapi, dia justru malah ketahuan tetangganya yang baru ia ketahui adalah Nathan; seorang pembully di SMP-nya dulu.