"Apa? Tugas gue nyamar jadi pelayan di restoran kita yang di daerah selatan? Ogah, nggak ada bakat gue jadi pelayan." "Please, siapa lagi orang yang bisa gue percaya? Cabang restoran yang di sana memang berbeda. Gue kerja sama dengan dua orang lainnya. Jadi gue nggak bisa menebak siapa yang berbuat curang. Ayolah, Adnan! Lo adik gue yang paling baik, pintar dan diandalkan." "Emang cuma gue adik lo, sialan!" "Mereka nggak kenal identitas asli lo. Kan, lo nyamar." "Oke, gue terima tugas lo. Tapi ada syaratnya," "Bantu gue untuk hadapi Mama, alihkan niat Mama yang suruh gue menikah muda. Gue masih mau menikmati masa muda tenang bebas. Jangan ikat gue dengan komitmen sakral atas nama pernikahan." *** "Tante enggak salah? Masa harus aku yang menyamar. Mentang-mentang keponakan yang lain nggak kelihatan miring." "Ayolah, nggak lama kamu kerja di restoran itu. Cuma sampai kamu berhasil menyelidiki kejanggalan saja. Tante benar-benar nggak percaya dengan pembukuan keuntungan restoran di sana. Dan sayangnya, Tante nggak bisa menebak siapa yang bermain curang." "Kamu kerja di sana bukan hanya dapat imbalan. Hadiah berlimpah akan Tante berikan, Sayang." "Yang bener?" "Iya, bener. Yang tidak diberikan orangtua kamu, akan Tante kabulkan." "Oke aku terima. Syaratnya mudah, aku mau operasi sedot lemak dan kecantikan di Korea. Janji,Tante yang tanggung, yah?" *** Mei, 2017