Delia tengah termenung di kamarnya tidak ada rencana hari ini jadi ia habiskan diatas kasur, ia masih memikirkan kejadian kemarin saat ia pergi bersama Kano rasanya ada yang aneh setiap kali ia pergi bersama Kano.
Ia melihat plaster yang terlingkar di jari tangannya, tidak seperti plaster pada umumnya yang berwarna kecoklatan plaster tersebut berwarna crem bertuliskan huruf A dan H berwarna emas. Ia baru tersadar lapisan emas itu bukan emas palsu tapi ini murni emas, segera ia pergi dari rumah menuju toko emas.
"Delia mau kemana?" tanya sang mama saat Delia hendak pergi keluar.
"Delia keluar sebentar ma." balas nya sambil berlalu pergi.
Sesampainya di toko emas ia meminta sang penjaga toko untuk mengecek plasternya tersebut dan....
••••••
Di tempat lain Kano sedang membantu sang bibi untuk pergi berbelanja ke pasar, banyak barang bawaan yang ia bawa sampai hampir tidak bis melihat jalan dan tidak sengaja menabrak seseorang.
"Aduh! Sakiit." ringis seorang wanita, Kano yang mendengar itu segera membantunya.
"Sorry gue ga sengaja." ucap nya sambil mengulurkan tangan, "Kano?" tanya sang wanita memastikan Kano yang mendengar itu mengernyitkan kening dia bahkan tidak tau siapa yang kini berada di depannya.
"Lo lupa? Gue salsa yang waktu itu lo anterin pulang." ucap nya menggebu gebu.
Kano berpikir keras mengingat siapa wanita ini sampai sang bibi menegurnya untuk segera pergi. "Sorry gue harus pergi." ucap nya sambil meninggalkan wanita tersebut.
"Tadi itu temen kamu?" tanya bibi saat mereka sedang menuju rumah.
"Kano gatau bi." balas Kano, hening hanya terdengar deru mesin mobil awal nya sang bibi ingin pergi ke pasar menaiki angkutan umum tapi Kano memaksanya untuk menaiki mobil kesayangan nya yang sengaja di simpan di rumah bibinya dari rumah.
Tidak heran Kano di besarkan dari keluarga terpandang namun sedikit yang mengenalinya karena ia tinggal di rumah sang paman juga bibinya berbeda dengan sang adik yang selalu diajak pergi ke pesta tak heran banyak orang mengenalnya.
Sewaktu pergi dari rumah ia hanya membawa mobil juga motor kesayangannya selebihnya ia tidak peduli toh kedua orang tuanya tidak pernah mengunjungi nya di rumah paman.
"Kano tolong kamu bantu bibi bawa barang barang nya ke dapur bibi mau masak."
"Iya bi." balas nya
Setelah membantu bibinya Kano pergi mandi dan berbaring di atas kasur ia sangat bosan jika hanya berdiam diri di rumah, tiba tiba saja ia teringat Delia.
Segera ia mengiriminya pesan.
*Delia*
Del hari ini ada rencana?
_Eum engga, kenapa?_
5 menit lagi gue sampe rumah lo.
Delia yang membaca pesan terakhir kano kaget ia bahkan baru saja berbaring setelah pergi dari toko emas.
Delia segera mandi dan bersiap karena sebentar lagi Kano datang. baru saja ia membuka pintu kamar untuk menuju ruang tamu dia mendengar sang mama sedang berbicara dengan seorang laki laki. Ia melihat Kano sedang berbicara dengan mamah nya.
"Del kamu mau pergi sama Kano?" Delia yang mendengar itu menatap Kano bingung.
"Udah sana segera pergi jangan lupa jangan pulang terlalu larut malam."
"Kalo begitu kita pamit pergi dulu mah." ucap Kano sambil mencium tangan mamah Delia.
Mendengar itu Delia merasa kesal dengan Kano,
‘So asik banget sih pake manggil Mamah segala lagi.’ gerutunya dalam hati.Ia menyalami tangan mamah nya dam pergi bersama Kano saat di luar Delia tidak melihat mobil lalu Kano pergi naik apa kerumah nya? Terbang.g
"Mobil lo kemana?" tanya Delia tiba tiba Kano yang mendengar itu heran dengan Delia yang ia tau Delia bukan tipe cewe yang kemana mana pake mobil tapi Kano bersikap tenang.
"Kita ga pake mobil tapi pake itu." tunjuk nya mengarah pada motor yang kemarin mereka pakai untuk pergi membuat Delia mengarahkan pandangannya.
"Lo ga keberatan kan?" tanya Kano
"Engga ayo kita pergi." ucapnya sambil menarik tangan Kano.
Kano membantu Delia duduk diatas motor setelah itu ia menghidupkan mesin motornya dan berlalu dari sana. "Kita mau pergi kemana No?"
"Nanti juga lo tau Del." jawabnya yang dibalas dengusan oleh Delia.
Setelah beberapa menit di perjalanan motor yang dikendarai Kano sampai disebuah taman bermain, Delia menatap kagum tempat itu. "Ayo turun."
Delia pun segera turun dari motor yang disusul oleh Kano setelah ia memarkirkan motornya disana, "Tumben banget bawa gue kesini." ia menatap Kano.
Kano meraih tangan Delia dan menggenggamnya tanpa berlama - lama Kano mengajak masuk Delia ke taman bermain. Ya Kano sengaja membawa Delia kesini anggap saja ini sebagai acara pendekatan dirinya dengan cewe disebelahnya.
"Lo mau naik wahana apa?" tanya Kano.
Delia terlihat tengah berpikir, "Kano kita naik itu." tunjuk Delia mengarah ke wahana rollercoaster, Kano menatap Delia dengan tidak yakin. "Lo yakin Del mau naik wahana itu?"
"Iya gue yakin," Delia pergi ke bagian loket untuk membeli dua tiket, "Kano ayo gue udah beli tiketnya."
Kano menghela nafas pasrah, dia tidak yakin Delia beneran berani menaiki wahana ini. Mereka sudah masuk ke dalam tempat wahana rollercoaster dan duduk di tengah penjaga wahana itu sudah memasangkan sabuk pengaman pada Kano dan Delia.
Merasa semua penumpang sudah aman penjaga rollercoaster segera menekan tombol dan rollercoaster tersebut mulai melaju dengan normal di atas rel, semakin lama rollercoaster itu melaju semakin cepat Delia memegang erat sabuk pengaman yang ia gunakan.
Disamping itu Kano melihat Delia yang mulai takut sedikit lucu padahal tadi dia yang mengajak naik wahana ini. ‘Dasar cewe.’ pikirnya.
"Lo takut Del?" tanya Kano, "Ngga tuh siapa bilang gue takut."
Jleg!
Spontan Delia memegang erat baju yang Kano pakai sambil menutup matanya ia menggumam kata yang bisa Kano dengar. Kano terkekeh pelan mendengar gumaman Delia see cwe di sebelah nya ternyata takut naik wahana ini.
"Katanya lo ga takut Del." ledek Kano membuat Delia sedikit membuka matanya.
"G-gue emang ga takut tuh cuma kaget aja tadi." elak Delia— "AAA KANO!" teriaknya sambil mengeratkan pegangan di baju Kano ngebuat si cowo terkekeh geli.
Selang beberapa menit mereka naik rollercoaster akhirnya wahana menakutkan itu berhenti Kano dan Delia segera turun dari sana dengan Delia yang terus memegang erat baju Kano. Oh ayolah mereka sudah tidak naik wahana itu.
Namun, Kano tahu Delia masih terbayang bayang menaikki wahana itu jadi ia meraih tangan Delia dan membawa Delia pergi dari taman bermain disana.
Kini mereka sedang terduduk di taman sambil memakan eskrim tentu Delia yang menginginkannya, mereka larut dalam pikiran masing masing.
" Kano."
" Del."
Ucapan mereka berbarengan, saling menatap." Lo dulu. " ucap Kano
" Lo dulu No. " balas Delia, Kano menatap dalam Delia.
" Kayanya gue udah mulai sayang sama lo. " Delia terperanjat kaget ia mematung mendengar ucapan Kano, baru Delia akan berbicara Kano mengajak nya pulang karena hari sudah mulai gelap.
" Mamah pasti udah khawatir, ayo. " ajak nya sambil mengulurkan tangannya yang dan di balas oleg Delia.
Malam ini adalah malam yang belum pernah keduanya rasakan sebelumnya sama sama menebak isi hati tanpa tau mana yang pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CRUSHER - A DEMALTA
Teen FictionArkano yang tengah berjalan terburu buru itu tidak sengaja menabrak dengan Delia yang tengah asik dengan pikirannya juga hati nya yang kalut, pertmuan dua insan yang sama sama dalam keadaan hancur juga bimbang membuat keduanya memiliki rasa takut ya...