PART 8

6 1 0
                                        

Hanum yang tengah berbicara dengan kak Trian tiba tiba di kagetkan dengan kedatangan Kendra yang terlihat sangat marah. "Ikut gue!" ucap nya sambil menarik paksa Hanum dari koridor sekolah menuju taman belakang, banyak pasang mata yang melihat kejadian itu mereka membicarakan Hanum yang di duga selingkuh dengan kak Trian.

Kendra yang sangat emosi langsung mendorong Hanum ke dinding dengan sangat keras sampai rasanya seluruh tulang belakang nya remuk.

"Apa yang lo lakuin bareng Trian hah?!! " bentak nya. Hanum yang terduduk lemas menangis.

"Gue ga butuh tangisan palsu lo, apa yang lo lakuin bareng dia tadi?!!" Bentak nya sambil menjambak rambut Hanum sampai membuat nya menengadah, kini emosinya memuncak belum genap 1 minggu dia berpacaran dengan Kendra tapi kekerasan yang ia dapat,

"Gue ga ngelakuin apapun sama dia! Dia cuma nanya kabar gue doang dn lo nuduh gue yang engga engga!!"

PLAK!

Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus hanum membuatnya tersungkur, "Udah berani lo bentak gue hah?! Inget ini gue ga akan biarin lo deket atau ketemu sama cwo tadi ngerti?!" Ucap kendra tepat di telinga Hanum lalu pergi meninggalkan Hanum dalam keadaan lemas.

Terdengar bel pulang berbunyi Hanum segera bangkit dengan tertatih tatih menuju kelas, dilihatnya seisi kelas telah kosong hanya tas nya dan Delia yang tersisa, 'Eh? Delia belum pulang terus dia dimana?' pikirannya terjawab saat seseorang memeluknya dari belakang.

"Lo kemana aja Hanum? Gue nyari lo bareng kak Trian tau ga?" cemas nya sambil memeluk Hanum, terlihat kak Trian yang berdiri tepat di belakang Delia dia terlihat cemas dan Hanum memberikan senyuman sebagai jawaban bahwa dia baik baik saja.

"Hanum? " panggilan Delia membuatnya berhenti, "Apa yang lo sembunyiin dari gue?"

"Gue fine fine aja Del."balas Hanum tanpa membalikan badan nya.

"Gue di belakang lo Num, liat gue!" Delia sedikit emosi karena sahabat nya ini tengah berbohong padanya, Hanum terus melangkah menuju meja nya untuk mengambil tas.

Ketika ia hendak berjalan menuju pintu kelas Delia menarik tangannya Delia sangat kaget ada memar di bagian pipi sebelah kanan tatapan tajam nya mengintimidasi seolah olah meminta jawaban atas apa yang menimpa Hanum.

"Siapa yang bikin lo kaya gini Num?"

"Gue fine." jawabnya sambil menunduk Delia menghela nafas mendengar jawaban Hanum.

"Hanum?" tanya Delia mulai lembut sambil mencengkeram tangan Hanum dia meringis kesakitan Delia yang melihat itu segera melepaskan cengkeramannya.

Delia melihat kearah Kak Trian seolah meminta jawaban apa yang sebenarnya terjadi pada Hanum. Lalu kak Trian mengajak Delia juga Hanum untuk segera pulang karena hari sudah semakin gelap keheningan melanda seisi mobil yang di kendarai Kak Trian, mereka pergi untuk mengantar Hanum pulang, setelah itu tinggalah Delia dan kak Trian.

Tanpa di minta Kak Trian menjelaskan semuanya yang terjadi pada Hanum dari awal Kendra datang sampai kejadian di taman sekolah itu. Mata Delia berkaca kaca ia mengepalkan tangannya kuat menahan amarah atas apa yang menimpa sahabatnya.


••••


Di lain tempat Kano sedang mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Delia malam ini, ia harus terlihat begitu rapih untuk kesan pertama yang baik oh mungkin juga tidak kesan pertama mereka sangat tidak terduga, benar begitu?

Merasa sudah rapih Kano bergegas keluar dari kamar namun, ia sempat berpapasan dengan sang adek yang kebetulan dia sedang menginap dirumah sang paman.

"Mau kemana lo bang?"

"Kepo banget lo jadi ade."

Hanum memicingkan matanya, "Ah gue tau lo pasti mau ketemu sama cewe 'kan."

Kano menggaruk kepala belakangnya, "Udah diem gue telat nih." Ucapnya dan langsung pergi dari hadapan Hanum membuat sang adek yang melihatnya menggelengkan kepala.

Kano segera memakai helm dan mengendarai motornya menuju rumah Delia, setibanya dirumah Delia ia menaruh motornya di perkarangan rumah Delia.

Kano melepaskan helm, menata rambut dan bajunya agar terlihat tampan di hadapan Delia setelah itu turuh dari motor dan menekan bel rumah.

Ting Tong..

Ting Tong..

"Iyaa sebentar." Sahut seseorang yang Kano sangat hafal suaranya.

Cklek!

Pintu terbuka menampilkan Delia yang memakai pakaian rumahan Kano begitu terpukau melihat Delia karena dirumah Delia begitu berbeda saat di sekolah.

Delia kaget begitu tau siapa yang datang kerumahnya, "Kano lo ngapain kerumah gue?" tanya Delia membuat lamunan Kano buyar.

"Gue mau ketemu sama lo maka nya gue kesini."

Delia menatap Kano bingung tidak biasanya cowo ini datang kerumah malam malam. "Ayo masuk kita ngobrol di dalem aja."

Setelah Delia mempersilahkan, Kano melangkah masuk ke dalam rumah Delia yang begitu rapih

Setelah Delia mempersilahkan, Kano melangkah masuk ke dalam rumah Delia yang begitu rapih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Delia menutup pintu setelah Kano masuk, "Duduk aja dulu lo mau minum apa?"

Kano menatap Delia, "air mineral aja Del." Delia mengangguk dan segera melangkah ke dapur untuk mengambil air dingin dari dalam kulkas juga gelas dan menaruhnya di meja.

"Di minum dulu." Kano menuang air dingin ke gelas dan meminumnya.

Hening melanda keduanya sampai suara Kano memecahkan keheningan, "Del." panggilnya membuat Delia menatap Kano.

"Kenapa? Ada yang mau lo omongin sama gue?"

Kano menghela nafas entah kenapa jadi gugup begini di hadapan Delia padahal dirumah tadi ia biasa saja. "Btw orangtua lo kemana?"

"Orangtua gue lagi jengukin nenek gue yang sakit." Kano ber "oh" ria, "Lo udah biasa ditinggal sendiri gini?"

Delia mengangguk, "Ya gitu deh udah dari semenjak gue kecil biasa ditinggal sama ortu."

"Kakak lo?" tanya Kano, "Kalo kakak gue ya ikut suaminya kan dia udah nikah jadi tinggal gue sama ortu gue di rumah ini."

Kano mengangguk entah kenapa ia ingin mengetahui kehidupan Delia. "Oh iya lo udah makan?" tanya Delia.

"Udah kok tadi dirumah Del." hati Kano terasa aneh saat Delia bertanya apakah dia udah makan atau belum.

Jika di ingat - ingat Delia cewe yang baik dan perhatian dia tau semua itu karena Hanum adeknya adalah teman dekat Delia. Kano jadi teringat waktu  ia mengerjai Delia saat ditaman melihat wajah kesalnya itu adalah hal yang lucu bagi seorang Arkano.

THE CRUSHER   - A DEMALTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang