Hari ini hari terkahir Delia di rumah sakit dia ngerek ke mamah nya buat cepet pulang akhirnya dia pulang dengan catatan harus istirahat di rumah di bantu oleh Kano juga Hanum, butuh waktu sekitar 15 menit semuanya sudah selesai tinggal menunggu Delia yang sedang di kamar mandi ntah ini keberuntungan atau tidak bagi Kano tapi dia yang di tugas kan untuk menunggu Delia.
Hampir 30 menit Kano berdiri di depan pintu kamar mandi Delia dia sangat heran entah apa yang terjadi di dalam sana pikiran aneh mulai menyerang isi kepala nya, "Jangan jangan ni cewe pingsan atau dia ketiduran?" tanpa pikir panjang dia mendobrak pintu kamar mandi spontan Delia berteriak sangat kencang Kano langsung membekap mulut nya agar Delia tidak berisik.
"Lo ga teriak bisa kan?!" Kano mulai panik khawatir takut ada yang mendengar teriakan Delia dan mengira mereka telah melakukan hal yang tidak tidak.
Delia menggigit tangan Kano, "Tangan lo bau banget." keluh nya sambil mengusap hidung nya mendengar itu Kano baru ingat bahwa tadi dia tidak sempat mencuci tangan nya setelah makan di kantin, "Sorry gue lupa cuci tangan abis makan hehe." Kano menyengir.
Sontak saja Delia segera membersihkan mulut juga hidung nya, "Dasar jorok lo pergi keluar gue mau pake baju, bathrobe gue udah basah nih ntar masuk angin." untung saja sebelum Kano mendobrak pintu dia sudah mengenakan bathrobe tersebut.
"Makanya jangan lama pea gue pegel nungguin lo."
"Suruh siapa nunggu gue? Udah lo pergi." usir Delia
Kano lantas pergi meninggalkan Delia sendiri lama kelamaan Delia merasa ketakutan, dia mulai memanggil manggil Kano."Kano?" hening tidak ada balasan, dia mulai panik sekarang.
"Kano? Lo ga bener bener ninggalin gue kan?" segera dia keluar dari kamar mandi dan mendapati ruangan itu kosong, ‘Berarti dari tadi gue sendiri?’ pikir nya.
Dengan tergesa gesa dia membuka pintu tapi, pintu itu terkunci dia mulai berteriak minta tolong berharap ada yang mendengar nya tapi keadaan di luar sangat hening dia mulai menangis menyesal karena telah meminta Kano untuk tidak menunggu nya.
"Hiks..... Gue takut gue mohon yang di luar tolongin gue hiks." isak nya.
Tiba tiba dia mendengar seseorang memanggil namanya. "Del?" Delia segera menyisir ruangan itu tapi dia tidak menemukan seorang pun selain diri nya.
"Del? Dia ga baik buat lo, jangan pikirin dia lagi."
"Lo siapa? Keluar!" titah Delia.
Ketakutan nya bertambah saat seseorang tengah menepuk nepuk pundaknya sebelum dia berteriak tangan itu kini membekap mulut nya gelak tawa memenuhi setial penjuru ruangan tersebut.
"Hahaha sumpah itu lucu banget muka lo Del hahaha." gelak tawa Kano terdengar, Delia menyadari kebodohan nya dia sangat kesal.
Delia melepas paksa tangan Kano dari mulut nya, bau tak sedap merangsek masuk ke dalam hidung nya, "KANO! TANGAN LO BAU BANGET SUMPAH, NIH PAKE INI BURU!" Delia memberikan tisu basah pada Kano.
"Gimana cara pake nya Del? " tanya kano.
Delia mendelik kesal segera dia menarik tangan Kano dan membersihkan tangannya tanpa sengaja Delia melihat bekas luka seperti goresan di tangan Kano, menyadari itu Kano langsung menarik tangan nya dan membuka kunci pintu ruang tersebut.
"JADI LO YANG— " ucapan Delia terpotong oleh Kano.
"Iya gue yang kunci pintu nya." segera Kano pergi keluar meninggalkan Delia yang masih keheranan, "perasaan tadi dia ketawa tapi berubah jadi dingin lagi?" gumam Delia tak ambil pusing ia pun segera menyusul langkah Kano.
"KANO TUNGGUIN GUE!"
"Delia udah gue bilang jangan teriak." geram Kano, apa cewe ini ga takut pita suara nya putus karena teriak teriak terus.
Delia menyengir, "Iya maaf abis lo nya jail udah gitu suka ninggalin gue."
Diam diam Kano tersenyum tipis tanpa Delia ketahui, "Jalannya cepetan kaya siput lo lama."
"Enak aja ngatain gue kaya siput ini udah cepet Kano." bela Delia.
"Iya iya gue ngalah."
••••
Kini mereka bertiga tengah bersiap siap untuk pulang Kano meraih tas yang berisi pakaian baju Delia.
"Udah nih? Ga ada yang ketinggalan disini?" tanya Kano pada Hanum dan Delia.
Hanum menggeleng, "Ga ada bang, semua udah gue masukin ke dalem tas kok." Kano mengangguk, "Yaudah ayo." Kano melangkah keluar disusul oleh Hanum dan Delia.
"Ini kita langsung anter Delia pulang?"
"Ya iyalah bang lo ga denger kata dokter tadi Delia harus istirahat dirumah!"
"Kalem dek gue cuma nanya doang." kekeh Kano mendengar jawaban sang adek. "Buru bang kerumah Delia temen gue butuh istirahat." perintah Hanum yang dibalas delikan kesal oleh Kano.
"Berasa babu nya gue." gumam Kano pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CRUSHER - A DEMALTA
Roman pour AdolescentsArkano yang tengah berjalan terburu buru itu tidak sengaja menabrak dengan Delia yang tengah asik dengan pikirannya juga hati nya yang kalut, pertmuan dua insan yang sama sama dalam keadaan hancur juga bimbang membuat keduanya memiliki rasa takut ya...