Di kamar terlihat Delia yang sedang bersedih, ntah apa yang tengah dipikirkannya, tapi kini hati nya tengah sakit, ntah sudah keberapa kalinya sang mama memanggil Delia untuk segera bangun dan bersiap siap.
" Delia, kamu ga bakal sekolah nak? " ucapan sang mama hanya di balas tatapan sayu, sang mama melihat kesediahn di mata anak nya ia pun enggan untuk memaksa Delia untuk pergi ke sekolah dan meninggalkan nya sendiri..........
" Delia kemana sih padahal bel masuk udah bunyi dari tadi." Hanum khawatir dengan keadaan Delia. Gak lama suara pintu di ketuk, semua perhatian murid tertuju pada orang di balik pintu itu termasuk bu Ani yang tengah menerangkan materi pelajaran.
" Masuk." seru bu Ani, Delia muncul dengan keadaan berantakan tidak seperti biasanya, melihat itu ke khawatiran Hanum bertambah, apa yang sebenarnya terjadi pada Delia? Pikir nya.
" Delia kenapa kamu terlambat? "
" Maaf bu" balas nya tanpa ada pembelaan sedikitpun, melihat itu bu Ani menyuruh Delia duduk pelajaran berlanjut.
........
Di kantin Delia dan Hanum tengah duduk. Kini mereka sama sama terdiam, sampai Hanum bertanya memecah keheningan diantara mereka
" Del lo kenapa sih? Ga kaya biasa nya?" tanpa berbicara Delia memperlihatkan foto Cakra kakak kelas dengan wanita yang di duga pacar nya kini, selama ini dia suka dengan pria tersebut hampir 2 tahun lamanya, dia begitu sedih melihat ini, melihat itu Hanum merasa iba dengan Delia, dia tidak tau harus berbuat apa yang jelas dia tau sehabat nya ini sedang sedih.
"Del kita nonton yuk, lo kan pengen liat film favorit lo." karena Hanum tau biasanya jika mood Delia sedang buruk dia lebih suka maraton film, tapi kali untuk pertama kali nya dia menolak ajakan Hanum.
"Sorry Num gue mau balik aja." kata Delia sambil pergi meninggalkan Hanum sendiri.
Hanum menghela nafas melihat sikap Delia. Hanum pun ikut berlalu menuju kelas, kini pikiran nya ikut kalut bercampur emosi, alih alih pergi ke kelas dia malah pergi menuju kelas Cakra.
"MANA CAKRA?!" teriak nya begitu memasuki kelas cakra, mendengar namanya di sebut Cakra bngun dari tidur nya karena masih jam istirahat, Hanum yang melihat itu tanpa basa basi menghajar Cakra habis-habisan. " BISA BISA NYA LO BIKIN SAHABAT GUE SEDIH?!! GUE UDAH PERINGATIN LO SEBELUM NYA, DAN LIAT SEKARANG APA YANG TERJADI? LO BERTANGGUNG JAWAB BUAT ITU?! " pukulan terakhir telak membuat Cakra limbung, tidak heran Hanum yang terlihat polos adalah pemilik sabuk hitam taekwondo. Setelah urusan nya selesai Hanum pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun.
Sepulang sekolah Hanum tidak mendapati Delia di bangku nya, tidak pikir panjang Hanum langsung tancap gas menuju rumah Delia, sedangkan disisi lain Delia tengah berjalan tak tentu arah yang dia sendiri sebenarnya menuju ke tempat dimana Kano bersekolah, Kano yang terlihat buru buru tidak sengaja menabrak Delia tapi dengan cekatan dia menahan pinggang Delia.Kini kedua mata itu beradu, mata yang menyiratkan bahwa kini mereka tengah sakit, lelah dan butuh "obat" untuk penawar. Kano tenggelam dalam suasana, lama kelamaan jarak wajah semakin dekat, kini kedua nya menikmati pagutan, saling berbagi melalui decapan lembut.
BRUK!
_Flashback On_
Kano sedang duduk di taman bersama teman teman nya, tiba tiba satu notifikasi masuk Kano langsung membuka nya dan tanpa sepatah kata pun dia meninggalkan teman teman nya dan pergi menuju kelas Gita matanya yang tajam menyisir setiap sudut kelas, dia melihat Gita tengah bersenda gurau dengan teman nya.
"GITAA!!" giginya bergemeletuk menahan amarah, Kano langsung menyudutkan Gita ke dinding sambil menangkup pipi nya, membuat Gita sedikit menengadah, "Jelasin apa yang lo lakuin sama cowo ini?! " kesal Kano sambil menunjukan foto Gita yang tengah berduaan dengan pria lain.
Gita sangat ketakutan dengan sikap Kano, merasa tertekan Gita mencoba melawan Kano, dia menghempaskan lengan Kano, sambil berlinang air mata. " IYA DIA CWO GUE SEKARANG! KENAPA?! LO MAU PUKUL GUE? PUKUL AJA GUE GA PEDULI!!, GUE GA TAHAN SAMA CWO YANG GA PUNYA APA APA KAYA LO!! "
Gita meninggalkan kelas nya, Kano yang mendengar itu seketika lemas, "Jadi, itu sebab nya lo ninggalin gue Git?" tnya nya dalam hati. Kano bangkit dan segera menuju kelas nya, dengan amarah yang menggebu dia mengambil tas nya dan segera pergi untuk pulang.
_Flashback off_
Samar samar terdengar suara seseorang tengah berbicara, perlahan Kano membuka matanya dilihat sekeliling ruangan itu di cat putih, dimana ia? Pikir nya. Pertanyaan nya terjawab kala ia melihat dokter untuk
Menge cek keadaannya." syukurlah Kamu sudah siuman, teman mu yang satu lagi masih dalam keadaan lemah. " ucap sang dokter, teman? Yang mana? Ia bertanya tanya dalam hati. Setelah dokter tadi keluar dilihatnya pamab, bibi juga Hanum masuk dengan membawa makanan.
" Abaaang , gue khawatir banget sma lo, kenapa lo bisa kaya gini? " tanya Hanum sambil memeluk kakak nya itu, " gue gapapa." balas nya.
" De kata dokter tadi temen gue masih belum siuman, siapa? Emang dia siapa? " tanya Kano penasaran.
" Dia ada di sebelah kamar lo, nanti kalo lo udah ngeras baikan gue tunjukin. "
" Gue udah baikan, gue mau pulang."
" Iya nan...... " ucapan Hanum
terpotong." GUE MAU PULANG SEKARANG! ." tegas nya.
Paman dan bibi yang mendengar itu angkat bicara. " ya sudah kalo kamu mau pulang sekarang, paman sama bibi mau bicara sama dokternya. " ucap paman lalu pergi bersama bibi.
" Dasar batu. " kesal Hanum terhadap tingkah kakak nya ini.30 menit berlalu semua sudah beres, akhirnya Kano pulang ke rumah
" Jangan lupa ucapan lo. " ucap Kano mengingatkan." Iya iya." balas sang adik.
Hanum menunjuk kaca besar yang terlihat seorang wanita tengah tertidur lelap memakai alat bantu pernapasan, Kano menatap Hanum yang di balas dengan anggukan.
" Dia Delia cewe yang lo modusin di taman waktu itu." Kano terdiam.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE CRUSHER - A DEMALTA
Roman pour AdolescentsArkano yang tengah berjalan terburu buru itu tidak sengaja menabrak dengan Delia yang tengah asik dengan pikirannya juga hati nya yang kalut, pertmuan dua insan yang sama sama dalam keadaan hancur juga bimbang membuat keduanya memiliki rasa takut ya...