___________________
🐱 Radiant
Shadow 🐈
___________________Warn...
'Mark pov'
Aku berlari dengan panik menuju dokter hewan, setelah mendengar arahan dari Jaebum lewat telpon.
Bi, tubuhnya benar sangat lemah saat ini. Aku tak tau harus berbuat apa, rasa takut begitu menyeruak dibatinku."Tidak apa2 Mark sshi, pencernaan kucing anda sedikit terganggu. Mungkin karena ada salah makan. Tolong di perhatikan lagi ya makannya." ujar dokter yang menangani Bi. Aku menghela napas lega, meski rasa cemas masih tak bisa kuhilangkan. Karena Bi harus dirawat disana, setidaknya sampai air infusnya habis.
"bagaimana keadaanya?"
"sementara kutinggal disana, harus dapat perawatan intensif dulu. Mungkin nanti sore kujemput." jawabku saat Jaebum bertanya.
"tidak apa2 kan?"
"hm, hanya masalah pencernaan." jawabku datar, namun tak bisa kupungkiri kini diriku di rundung rasa bersalah. Ia memakan apa yang kumakan, entah itu wajar atau tidak untuk seekor kucing.
"kau seperti kebakaran jenggot saat menelponku tadi. Aku jadi ikut panik."
"aku cuma takut saja Jae, kalau Bi kenapa2." lirihku. Ya, mungkin aku bisa lebih gila kalau kondisi Bi makin buruk.
"Mark, aku sedang bersiap kerumah sakit. Kau mau ikut?"
"Untuk apa?"
"Kita piknik sambil minum2 bir disana. Ya jenguk Park Jinyoung lah bodoh." aku menghela napas, entah kenapa seperti ia menemukan hobi baru untuk berkunjung kerumah sakit.
"apa park jinyoung kekasihmu? Dalam seminggu bisa berapa kali kau kesana."
"kau gila! mana mungkin aku memacari orang yang sedang berjuang untuk hidupnya. Aku hanya berusaha memberi support untuk rekan2nya disana." jelas Jaebum yang justru membuat asumsiku pasti.
"oh paham, jadi bukan park jinyoung. Tapi rekannya." ujarku terkekeh. Jaebum itu sangat terlihat jelas bila sedang menyukai seseorang.
"hey, tidak udah bahas hal itu. Kau mau ikut atau tidak, kau sudah di cap senior yang tak ramah tau."
"itu cuma katamu saja kan? Bukan mereka." aku kembali terkekeh.
"cepat mau ikut atau tidak, 5 menit lagi aku berangkat."
"iya bawel, cepat jemput aku." sengitku yang langsung memutuskan sambungan telpon.
Tak lama Jaebum menjemputku, kami pun langsung menuju rumah sakit. Terasa cukup canggung, belum lagi media yang tak mau kehilangan moment ini.
"Jaebum Seonbae, Mark Seonbae." sapa salah satu rekan dari leader group itu diruang tunggu. Yang lain hanya membungkuk padaku.
"terima kasih sudah mau menjenguk." lanjutnya.
"Mark bilang ingin berkunjung, makanya saya mengantar Mark kesini. Dia bilang sedikit canggung datang sendiri."
Jaebum sialan.
Aku tersenyum canggung, ingin sekali mencekik teman laknat ini.
"saya ucapkan terima kasih sekali lagi sudah mau berkunjung. Jinyoung hyung hanya tinggal bersama hyunjin, adiknya, ia tak punya siapa2 yang menjaga. Itu sebabnya kami usahakan tetap berada disini menemani." aku hanya mengangguk merasa iba, setidaknya hidup sendiri memang cukup tidak menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radiant Shadow [MarkJin]
Fanfiction[18+] [Complete] "Jaeㅡkau memelihara kucing bukan? apakah mungkin seekor kucing bisa berubah menjadi seorang manusia?" "Apa masalah agency membuatmu menjadi gila, Mark?" "Entah, mungkin aku salah liat." ------------- bxb yaoi mature Nb ; Cerita...