"Should I?" Hermione J. Granger
Pertemuan di Grimmauld Palace masih berlangsung. Ron sudah pulang supaya Astoria tidak terlalu curiga, selain itu Astoria memang lebih manja sekarang. Hermione dan Luna kemudian menata beberapa buku dan bersiap untuk pergi.
"Kau sudah mau pergi?"
Hermione mengangguk diikuti Luna. Harry kemudian mengangguk mengikuti keduanya. Luna pergi terlebih dahulu sementara Hermione mendekati Harry sebentar.
"Harry, kau tidak menyembunyikan apapun kan?"
Harry terdiam. Ia mengangkat bahu. Hermione sontak memeluk Harry erat, "Tenang saja. Kau bisa menceritakanya ketika kau siap. Okay?"
Harry mengangguk, "Hermione, Malfoy.. kau yakin bisa menanganinya? Bagaimana bila tidak berhasil?"
Hermione tampak berfikir dan melihat ke langit-langit, "Aku tidak tahu sebenarnya. Draco mungkin masih keras kepala yang sama. Aku akan mencoba pendekatan berbeda. Siapa tahu dia masih mau berubah pikiran.."
Harry mengangguk, "Mendengarmu seperti ini. Aku jadi ingin bertemu dan berteman dengan Malfoy."
*
"Tidak, Hermione. Apapun yang ingin kau katakan, dengar aku, jawabanya tidak."Hermione menghela nafasnya. Ia sedang berkunjung ke Manor dan mereka berada di ruang kerja Draco. Hermione terdiam. Ia tahu betapa pintarnya Draco tapi ugh.. menyebalkan juga.
"Ayolah, hanya sekali dan kau bisa membantunya, Draco.."
"Tidak. Lagipula, kau ini jangan lupa ya, mereka yang jahat padaku. Kenapa aku harus membantu?"
Hermione mendekati Draco dan memegangi bahu Draco lembut, "Tapi, kau tidak boleh membalas mereka seperti ini. Mereka butuh bantuanmu."
"Tidak, Hermione, Tidak."
Hermione kemudian memutar otaknya, "Setidaknya untukku?"
Draco masih menggeleng dengan kuat. Hermione menghela nafasnya, Ia kemudian menjauh dari kursi Draco sampai Draco menarik Hermione ke pelukanya. Hermione menahan nafasnya, menyembunyikan debaran jantungnya.
Draco mengusap rambut Hermione yang mulai panjang, "Tolong, jangan paksa aku. Aku tidak bisa, aku tidak mau, tolong Hermione jangan jadikan dirimu sebagai orang yang berusaha membujukku. Hentikan sebelum aku benar-benar marah."
Hermione menghela nafasnya, setidaknya Draco berusaha untuk memberikanya penjelasan. Ia kemudian meletakkan kepalanya di pundak Draco lalu memeluknya lebih erat. Menikmati aroma parfum Draco yang selalu memabukkanya.
"Jangan paksa aku lagi, ya?"
Hermione terdiam. Ia justru mendekatkan diri lagi kepada Draco. "Baiklah.. akan kucoba."
Draco tersenyum tipis dan menikmati Hermione dalam pelukanya, "Nyaman sekali sepertinya."
Hermione tertawa, "Aku tidak mau ambil resiko dengan menciumu lalu aku merawatmu lagi. Ugh."
Draco kemudian menyingkirkan anak rambut Hermione supaya dapat melihatnya lebih jelas, "Aku suka kalau kau yang merawatku."
Hermione memutar matanya.
"Bukankah kau yang suka dirawat? Dasar manja."
Draco tersenyum tipis dan mencium kening Hermione lembut.
*
Hermione kemudian makan malam di Manor bersama Malfoy. Seperti biasa, Draco membantu Hermione dalam makan malamnya. Narcissa terlihat senang sekali dengan kedekatan mereka sementara Lucius memilih diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarity
RomanceDraco kesulitan memahami perasaanya sendiri setelah Astoria memilih pergi. Sementara Hermione berusaha sekuat tenaga untuk melupakan kenanganya dan Ron Weasley. #5 in Dramione