16: Sixteen

2.5K 349 34
                                    

"I miss you in every single day.." Draco L. Malfoy

Sudah beberapa hari ini Hermione tidak menghubungi Draco. Dan Draco selalu berfikir, Ia sibuk. Draco menahan diri agar tidak segera berlari ke St. Mungo atau apapun itu. Tidak jangan sekarang. Tidak pokoknya tidak. Tapi, Draco yakin Ia nyaris gila.

Draco menghela nafasnya, Ia bekerja dari Manor saja. Manor akan lebih indah kadang. Tiba-tiba bunyi krak mengagetkan Draco yang sedang termenung, Pernie menatapnya dengan perasaan bersalah dan membungkukkan kepala dan memukul kepalanya sendiri karena bersalah membuat Draco kaget.

Draco menarik nafas panjang, "Sudahlah. Ada apa Pernie?"

"Master, Mister Zabini dan Nott hadir. Apa Pernie boleh mengizinkan mereka masuk?"

Draco mengangguk, apalagi yang akan dilakukan duo ular itu lagi?

Blaise melonjak kegirangan menatap Draco yang duduk dengan kemeja yang atasnya sudah dilepas dua. "Drake Drake Drakie!"

Theo berjalan di belakangnya seolah tidak terjadi apa-apa. Ia membawakan bingkisan cokelat dan beberapa cemilan. "Hi, Mate."

Draco mengangguk dan mempersilahkan keduanya duduk. "Theo, kau sebaiknya memijatkan kakiku dan membuka cokelat itu. Dan kau! Kenapa hobi sekali pergi datang pergi datang tanpa izin?"

Theo mengangkat bahu pasrah sementara Blaise hanya terkekeh geli, "Anak muda. Santai sajalah, Mate. Toh aku disini lagi kan? Kau pasti merindukanku. Jadi, apa yang sudah aku lewatkan? Kau sudah berciuman dengan Granger?"

Theo yang sedang memijat kaki Draco hanya tertawa sementara Draco memutar matanya jengkel dan wajahnya memerah. Blaise menyadari dan melompat mendekati Draco, "Sungguh? Benar? Jadi?"

Draco hanya mengangguk, "Iya, begitulah, lagipula kenapa kau tanya hal yang tidak penting sih?!"

Blaise kemudian melakukan fish bump dengan Theo dan tampak sangat senang. "Akhirnya, sungguh, akhirnya. Lalu bagaimana? Kalian sudah resmi memiliki hubungan?"

Draco tampak berfikir. Cukup lama. Sampai Theo menghentikan pijatanya, "Jangan bilang kau belum menyatakan perasaanmu? Kau belum mengajaknya?"

Blaise mengangguk setuju dan melipat tanganya di dada seolah menghakimi. Draco menatap keduanya heran, "Memang belum sih. Tapi kan kami sudah sering bersama, aku yakin Hermione menyayangiku. Lagipula memang harus seperti itu ya?"

Blaise menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kesal, "Theo, kenalkan Hermione kepada Adrian saja daripada orang yang tidak punya hati ini melukai Hermione lagi. Menyebalkan."

Theo mengangguk setuju, "Aku tidak habis fikir denganya, Mate. Harusnya Pangeran Slytherin tidak jatuh ke tangan orang bodoh."

Draco mendengus, "Aku tidak bodoh!"

Blaise menghela nafas, "Tidak bodoh dalam urusan perempuan. Yaya, aku nyaris lupa kau murid terpintar di Hogwarts dulu setelah Hermione tentu saja."

Draco kemudian teringat Ia dan Hermione tidak berkomunikasi selama beberapa hari dan membuat mood nya semakin buruk, "Ah, aku sedang tidak berkomunikasi dengan Hermione. Blaise, apakah kekasihmu itu juga sibuk?"

Blaise mengangguk, "Selalu sibuk. Kenapa kau tidak mengunjunginya ke St. Mungo?"

Draco mengerucutkan bibirnya dan mengangkat bahu, "Tidak mau mengganggu."

ClarityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang