"Could we get through this?" Draco Malfoy
Hermione menatap Draco horror. Dua kali mereka berciuman dan berujung Draco pingsan dan demam. Hermione benar-benar kesal dan nyaris mengutuk Draco menjadi musang.
Draco menggaruk belakang kepalanya melihat Hermione yang tidak mengatakan apapun setelah pengakuanya tadi. Ia kira, Hermione akan menyambutnya dengan kata-kata baik. Tapi tetap saja. Ugh.
"Setidaknya kau bisa memberikanku alasan yang masuk akal kenapa setiap kali kau menciumku kau langsung pingsan? Kenapa? Kau alergi?"
Draco menggeleng, nyalinya menciut begitu saja melihat Hermione seperti ini. Hermione tidak pernah marah di depanya dengan sebesar ini. Hermione melipat tanganya di dada berusaha bersabar meskipun dadanya sudah bergemuruh.
"Aku tidak alergi. Sungguh. Tapi aku juga tidak tau kenapa, Hermione. Ugh. Maaf.."
Heemione memutar matanya tanpa memerdulikan Draco yang berusaha minta maaf. Poin plus untuk Draco karena berhasil menurunkan egonya untuk berulang kali meminta maaf kepada Hermione.
"Memangnya kau tidak pernah mencium orang lain? Kenapa kau pingsan seperti ini?"
Draco menghela nafasnya. Baiklah. Ia sudah terpojok sekarang.
"Kau perempuan pertama yang kucium. Aku tidak tau efeknya seperti ini."
*
Hermione tidak berhenti tertawa melihat Draco dengan wajah kusutnya. Ia bahkan melempar bantal beberapa kali dan tertawa semakin keras karena Draco tidak melakukan perlawanan sama sekali."Ehm, jadi Pangeran Slytherin ini belum pernah mencium perempuan ya?"
Draco memutar matanya jengkel. Hermione tertawa, Ia lalu mengacak-acak surai platina Draco dengan lembut. Draco hanya diam menikmati perlakuan Hermione.
"Sebaiknya kau mengingat apa yang aku sampaikan tadi."
Hermione mengangkat alisnya, "Kenapa kau mengatakan itu?"
Draco menghela nafasnya. Ia tidak tau harus mengatakanya sekarang seperti yang Blaise inginkan atau nanti.
"Tidak apa-apa. Rasanya yang paling baik dekat denganmu saat ini kan hanya aku."
Hermione memutar matanya, Ia nyaris menunggu apa yang ingin Draco katakan adalah harapanya. Tapi, baiklah, mungkin bukan hari ini.
"Apakah aku boleh mengatakan hal yang sama untukmu?"
"Tidak perlu kau yang mengatakan seperti itu. Tidak ada yang bisa mendekati aku kecuali kau."
Hermione tersenyum tipis. Ia memberhentikan usapanya di surai Draco kemudian mencium keningnya.
"Tidak apa-apa kan? Ini kan hanya kening?"
Draco tampak berusaha menahan malu kemudian mengangguk. "Semoga saja."
*
Draco bermalas-malasan dan menghabiskan setengah cookies buatan Hermione. Hermione membaca rangkuman dari beberapa buku yang sudah Ia baca selama beberapa hari."Hermione.."
Hermione menggumam tapi tetap membaca rangkuman dengan teliti sambil merapal sedikit untuk menghafal.
"Kau tidak bosan?"
Hermione menggeleng, "Kau buta? Aku sedang membaca."
Draco memutar matanya dan manyun. Kenapa Hermione galak sekali sih? Draco kemudian menyalakan televisi dan menonton acak. Ia tidak menikmati tayangan televisi. Hanya menekan tombol sampai berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarity
RomanceDraco kesulitan memahami perasaanya sendiri setelah Astoria memilih pergi. Sementara Hermione berusaha sekuat tenaga untuk melupakan kenanganya dan Ron Weasley. #5 in Dramione