17: Seventeen

2.5K 316 8
                                    

"Are we mean to be?" - Hermione J. Granger

Hermione merasakan debaran jantung yang tidak mau segera mereda. Ia menatap wajah Draco yang masih menyeringai dengan wajah Malfoy yang khas. Seolah tidak ada yang salah dengan segala perkataanya yang baru saja Ia ucapkan. Dasar bodoh. Bukankah harusnya Hermione yang mendapatkan pertanyaan semacam itu terlebih dahulu?

"Hello, I'm still here."

Hermione menghela nafasnya dan hanya membalas Draco dengan senyuman, "Sana, Zabini dan Nott pasti menunggumu."

Draco terdiam. Ia melepaskan pelukanya dari Hermione dan hanya menepuk-nepuk jubahnya tanda cukup canggung. Ia kemudian mengangguk dan melambaikan tanganya kemudian meninggalkan ruangan Hermione.

*
Draco menggigit cokelatnya dan melamun, mereka bertiga sudah duduk di sofa kamar Draco. Mereka memutuskan untuk kembali saja ke Manor daripada harus berputar-putar tanpa tujuan.

Blaise sudah selesai dengan rindunya dengan Lovegood sementara Theo masih belum ada hasrat untuk menemui Pansy. Blaise menatap dua kawanya dengan heran, saat ini mereka memiliki satu persamaan yang pasti. Wajah mereka muram seolah baru saja mendapati hal yang buruk.

Blaise bingung, Ia juga tau persis watak keduanya. Jadi Ia memutuskan diam saja dan memainkan catur sihir di kamar Draco sendirian. Sampai Draco menghela nafas yang cukup keras dan membuatnya kaget, "Kenapa, Drake?"

Draco mengusap rambutnya dengan kesal, "Hermione tidak menyukaiku."

Blaise dan Theo saling bertatapan lalu menatap Draco dengan tatapan aneh. Bagaimana bisa Hermione tidak menyukai Draco padahal mereka sudah sangat dekat?

Theo memutar kursinya dan menatap Draco, "Asumsimu sendiri atau Ia mengatakan sendiri?"

Draco mengangkat bahu dan menggigit cokelatnya lagi, "Tadi.. aku bertanya di ruanganya. Ia menyukaiku tidak. Tapi Ia hanya diam dan menyuruhku pergi. Menyebalkan. Berarti Hermione tidak menyukaiku. Benar kan?"

Blaise berdeham, "Agak terlalu dini bila kau simpulkan seperti itu."

"Benar, mungkin Hermione hanya terkejut. Perasaan perempuan itu rumit dan macam-macam sekali."

Draco memejamkan matanya dan memukul udara dengan gusar. "Kenapa harus bersikap seperti itu sih?"

"Tenanglah, mungkin Ia hanya terkejut."

Draco memutar matanya, "Theo, bila Hermione terkejut Ia akan membuka mata-nya lebar seperti ini lalu mulutnya akan membulat dan berteriak WAAAA! Bukan menyuruhku pergi!"

Theo dan Blaise sontak tertawa melihat ekspresi Draco yang diluar kendali, "Memang terkejut hanya seperti itu ekspresinya?"

Draco mengangguk pasti. Ia bahkan mengepalkan tanganya dengan penuh tekad. Blaise tertawa dan menarik kursi Draco dengan sihir agar mendekat ke arahnya dan Theo.

"Coba kau ingat-ingat, waktu Astoria dan Weasley mengumumkan pernikahan mereka, apa yang kau rasakan?"

Draco mendengus, "Marah, kaget."

Theo menjetikkan jarinya, "Apa yang kau lakukan? Apa kau juga berteriak WAAA ketika kaget?"

Draco bergumam, "Ah! Terserahlah!"

ClarityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang