"I feel so weak.." - Draco L. Malfoy
Draco menata beberapa berkasnya dan mulai bersiap menuju ruangan meeting. Ia menemukan Cho Chang dan Cedric Diggory. Keduanya duduk berdampingan ditemani seseorang lelaki dengan wajah hangat. Steve di sebelahnya kemudian memberikan beberapa berkas lampiran data mengenai keduanya.
"Selamat Pagi, Malfoy." Sapa Cedric dengan ramah, Cho Chang hanya tersenyum.
Draco mengangguk kemudian membaca berkas dari Steve. Dari berkas yang sudah di bacanya, keduanya memang sangat kompeten dan cocok. Dalam iklan apapun.
Steve berbisik mendekatkan diri kepada Draco,"Keduanya mungkin bisa menjadi sorotan mode masa kini, Mister."
Draco kemudian tampak menimbang-nimbang, "Baiklah. Apakah kalian pernah menjadi model fashion sebelumnya?"
Cho Chang tersenyum dan mengangguk, "Sudah, Malfoy. Dalam beberapa kesempatan kami pernah berpasangan dalam catwalk dan aku pernah menjadi model utama di butik Paris, Alexandra's Mode mungkin jika kalian pernah mendengarnya."
Draco melihat ke langit-langit mengingat-ngingat, "Oh, ya. Pansy merupakan salah satu designer di butik itu. Well, interesting, Cho Chang."
Cho Chang tersenyum anggun dan Cedric tetap berwajah hangat seperti biasa. "Lalu, bagaimana denganmu Diggory?"
Cedric tersenyum dan menjelaskan, "Malfoy, mungkin kau mengingat Nimbus Race? Aku pernah menjadi model di pertandingan sapu terbang, dan beberapa turnamen Quidditch."
Draco mengangguk dan mencocokkan data dengan berkas yang ada di tanganya. Tampak tenang dan berusaha hati-hati sekali memikirkan segala sesuatunya. Suasana menjadi agak tegang dan Steve berusaha memahami suasana dengan mengajak Cho Chang dan Cedric mengobrol sedikit.
"Baiklah. Steve, mungkin kau bisa atur sisanya, aku akan pergi sebentar. Senang bertemu dengan kalian, aku pamit. Sampai jumpa."
*
Hermione memegangi kepalanya yang nyaris pecah. Paginya sudah buruk dengan kehadiran Ron, Ia hampir saja mengubahnya menjadi cermin agar Ia tau diri. Sungguh tapi Hermione tidak punya waktu. Ia bekerja dengan perasaan buruk. Meskipun Ia tetap tersenyum dengan pasien. Tapi benar-benar perasaan jengkel tidak mau hilang begitu saja dalam diri."Miss, jika kau tak keberatan kau bisa minum teh ini dulu. Tenanglah." Viola menyodorkan sebuah teh hangat ke meja kerja Hermione.
Hermione mengangguk dan menyesapnya dengan wajah muram, Ia benar-benar tidak bisa menutupinya di depan Viola.
"Apa jadwalku masih banyak?"
Viola menggeleng, "Tidak, Miss. Kau bisa beristirahat kurang lebih dua jam."
Hermione mengangguk lagi. Viola kemudian menatap sebuah majalah yang tidak sengaja terbawanya dari meja resepsionis. "Aw, Cedric."
Hermione menoleh, "Viola? Kau mengenalnya?"
Viola tampak malu-malu dan mengangguk. Ia memastikan tidak ada yang mendengarnya kemudian berbisik. "Aku berteman dan mengagumi Cedric, Miss."
Hermione melotot dan tampak heran. "Aku kira.. dia memiliki hubungan Cho Chang?"
Viola menggeleng, "Tidak tahu pasti sih.. Tapi sepertinya mereka memutuskan bersahabat saja, lagipula Cho Chang masih menyukai berita berita tentang Potter. Entahlah."
Hermione tersenyum, "Kau yakin? Kau tau Cho Chang baru saja kerampokan?"
Viola mengangguk, "Tentu saja. Flat Cho Chang tidak jauh dari flat-ku, Mr. Potter yang menangani kasusnya kan? Ugh, beruntung sekali. Saat ini Cho Chang pindah ke flat yang sama denganmu, Miss jika aku tidak salah."
Hermione mengangguk. "Aku akan meningkatkan keamananku saja kalau begitu."
Viola tertawa dan mengangguk. Lalu Ia permisi undur diri dari ruangan Hermione.
*
Hermione mengetuk-ngetukkan jemarinya di meja. Ia tadinya berencana untuk tidur dan beristirahat sebentar, tapi Ia tidak bisa. Ugh. Tiba-tiba bayangan Draco muncul di kepalanya. Hermione kemudian menggunakan telepon untuk menghubungi Pangeran Slytherin yang terhormat."Draco.."
"Yes? Ada apa, Hermione?"
"Tidak, kau lagi apa?"
"Memikirkanmu."
Hermione tersenyum tipis, "Dasar bodoh. Jawab yang benar!"
"Baiklah, aku sedang meninjau beberapa berkas. Sudah hampir selesai. Kau mau kesini?"
Hermione tampak berfikir lalu memikirkan bahwa itu bukan ide yang buruk, "Kau tidak keberatan jika aku kesana?"
"Tentu tidak. Kemarilah, aku akan mengirimkan alamatnya. Dan pastikan kau bilang kau sudah buat janji dengan Draco Malfoy. Nanti aku akan bilang pada resepsionis."
Hermione tersenyum kecil, "Baiklah Mr. Malfoy. Aku akan bersiap, kau mau cokelat?"
"Tentu! It sounds great."
"Baiklah, aku akan mampir sebentar di Diagon Alley. Sampai jumpa, Draco."
*
Hermione memilih beberapa cokelat dan membungkusnya dengan kotak yang dihias pita warna hijau. Warna kesukaan Draco selain silver. Ia tetap membawa beberapa buku dan tas kerjanya. Hanya untuk berjaga-jaga.Hermione kemudian menatap sekeliling Diagon Alley, beberapa saat lalu mungkin hatinya terasa sangat perih mengingat Ron yang suka mengajaknya kesini. Tapi kali ini tidak. Ia sudah benar-benar ikhlas dengan perginya Ron. Hermione berhak untuk jauh lebih bahagia.
Hermione menatap WWW yang tampak sangat sepi tanda belum dibuka. Entah belum atau memang sedang libur, entahlah. Hermione kemudian bergegas meninggalkan Diagon Alley dan menuju kantor Draco.
*
"Aku sudah membuat janji dengan Mr. Malfoy."Resepsionis itu mengangguk singkat dan menuliskan beberapa kata di catatanya. "Dengan Miss Hermione Granger, benar?"
Hermione mengangguk. Resepsionis tersebut kemudian tersenyum, "Silahkan, Miss. Ruangan Mr. Malfoy berada di lantai paling tinggi. Kau hanya tinggal lurus dan naik lift saja."
"Terima kasih."
Hermione kemudian menatap sekeliling yang memang tampak jauh lebih modern dari dunia sihir pada umumnya. Bahkan, fasilitas sangat baik dan bersih. Suasana juga sangat nyaman membuat orang-orang betah berlama-lama di bangunan ini.
"Hermione!"
Hermione menoleh dan mendapati Cho Chang berdiri disana dengan terusan berwarna biru lembut dan rambutnya yang dikepang setengah, sangat sangat cantik.
"Hai, aku tidak menyangka bertemu denganmu disini, apa kabar?"
Cho Chang tersenyum lebar, "Tentu luar biasa."
Hermione tidak dapat memungkiri betapa cantiknya Cho Chang di hadapanya saat ini, "Ah, aku mendengar dari Harry flat mu di rampok kemarin?"
"Benar, aku kehilangan galleons. Selebihnya tidak ada. Aku pindah di flat dekat St. Mungo, by the way."
Hermione mengangguk, "Mungkin kita satu flat. Atau mungkin gedung, kau bekerja disini?"
"Aku menjadi model di bisnis terbaru Malfoy. Bersama Cedric, kau ingat dia?"
Hermione mengangguk. Hottie hufflepuff.
"Baiklah, senang berjumpa denganmu. Aku permisi."
*
Hermione memeluk cokelat di depan dadanya dengan perasaan yang bersemangat. Ia sangat menyukai perasaan saat ini. Menanti Draco, bertemu dan melemparkan pujian satu sama lain dan itu adalah momen yang menyenangkan untuknya.Ia mengetuk pintu Draco beberapa kali. Tidak ada jawaban. Hermione menaikkan alisnya dengan kesal, tumben sekali?
Hermione menunggu, tidak biasanya Draco tidak mengizinkanya masuk dengan mudah. Sampai pada kesabaranya habis dan Ia membuka pintu dengan paksa.
"Astoria?"
***
A/n: lil update and bit too late.. hope u enjoy guys, kimkomo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarity
RomanceDraco kesulitan memahami perasaanya sendiri setelah Astoria memilih pergi. Sementara Hermione berusaha sekuat tenaga untuk melupakan kenanganya dan Ron Weasley. #5 in Dramione