Part 11

388 31 2
                                    

Walaupun si Vlo itu dari England katanya, tapi dia juga lancar berbahasa indonesia. Entah mengapa. Bodoamat. Gapeduli.

Aku juga bingung, kemarin direstaurant levin sudah menemuinya lebih dulu. Ada apa ya dengan mereka. Ah semua pertanyaan itu memenuhi kepalaku-"

Sesampainya dikantin kita duduk di meja bertiga, yah si sonya memang sedang berduaan dengan Ronald. Huh dasar.

Semua mata menatap kami bertiga, entah karena melihat aku dan levin, atau karena anak baru ini, yaaa kuakui dia memang cantik, manis, mungkin aku tidak ada apa2 di bandingnya. Dia memiliki mata yang indah, hidungnya mancung, pipi yang tirus dan rambut yang tergurai panjang, rambutnya berwarna coklat kemerahan.

Hhhh dasar cowo cowo, ngeliat cewe cantik aja pada ngiler.
Boys think of girls just like book, if the cover doesn't catch their eyes, they won't even bother to read what's inside

Oiyaa satu lagi, vlo putih dan juga tinggi.

Vlo duduk disamping Levin, sedangkan aku duduk di depan mereka berdua, ya tepatnya didepan levin sih.

Tangan vlo melingkar di leher levin, aku yang melihatnya langsung menatap ke titik lain. Ih kegenitan. Ngapain sih vlo itu genit banget. Tapi levin hanya diam saja tidak merasa risih ataupun marah.

"Ehmn vin, aku duluan ya" ucapku pamit.

"Loh kenapa? Lo kan blm makan, blm pesen juga" tanya levin heran.

"Yaudah lah Levyyyyku biarin ajaa dia pergih, yaudah gih sana" ucapnya menatapku sinis sambil meletakkan kepala dipundak levin.

Levyy?? Nenek sihir itu memanggilnya Levyy. Gumamku dalam hati.

"Eumm gapapa kok, gw ada urusan. Jd mau keperpus dulu. Bye" kataku meninggalkan mereka berdua.

***

Bell sekolah berbunyi, anak anak berkesiap membereskan buku kedalam tas.

"Attention please . ." Ucap Mr Doni.

Anak anak pun langsung berhenti melalukan kegiatan mereka masing masing lalu menatap Mr doni dengan serius.

"Ehem, jadi bapak disini ingin melakukan voting untuk kelas kita" ucapnya.

"Voting apa pak/?" Tanya fiko sang ketua kelas.

"Voting untuk planning perpisahan kita nanti. Kelas ini harus kompak ya mau kemana.... jadi untuk voting dengan kelas lain" ucapnya

Setelah melakukan musyawarah dan akhirnya kelas kita sepakat ingin ke puncak. Ya pilihan yang mudah. Karena sekarang ini musim hujan, jadi tidak memilih lokasi yang jauh jauh.

"Ayok vin kita pulang" ucapku pada levin.

"Hm maaf laa gue mau nganter Vlo pulang, dia tiba tiba pusing" ucapnya.

"Lo bisa pulang sendiri kan? Lagian gue ini kan lagi sakit" ucap vlo. "Adu aduh" ringisnya memegang kepala. Levin langsung antusias merangkul vlo.

"Ohh yaudah kalau begitu. Get well soon vlo" ucapku pergi meninggalkan mereka berdua.

Entah mengapa hatiku sakit, eh mana mungkin gak mungkin......

***

"Eh laa dikit lagi kan levin ulang tahun tuh, gimana? Mau ngadain suprise ga?" Tanya sonya yang saat ini sedang terbaring di kasurku. Yap hari sabtu.

"Ah iyaa ya. Sekarang sudah tanggal 2. H-3 nihhh" seru ku.

"Okeoke nanti gue aturr." Ucap sonya.

"Jngn lupa ajak ronald son" ucapku

"Yaiyalahhhh" sonya pun tertawa.

Yeee dasar ndud. Malah ketawa. Ah iya knp aku tiba tiba keinget rafffan yaaa.... hari ini kan hari ulang tahun Raffan. AH iya:(

"Udahlah laa jangan sedih begitu" ucap sonya memelukku.

Dia sepertinya tau apa yang aku pikirkan.

" doakan aja untuk yang terbaik bagi raffan, sebagai kado dihari ulang tahunnya" ujar sonya

Air mataku menetes. Ya yang kurasakan saat ini adalah RINDU.

"Makasih son" ucapku memelukknya.

"Jangan tinggalin gue son" lanjutku.

Entah mengapa aku mengeluarkan kata-kata itu. Mungkin karena aku takut kehilangan nyaa, terlebih saat ini raffan jauh dariku

"Iyaaa la gue gaakan tinggalin lo kok" air mata sonya tidak dapat dibendung lagi. Kini kami berdua tenggelam dipelukan sambil menangis.

**

Hari ini H-1 Levin ultah. Aku sonya dan ronald sedang berada di caffe untuk membicarakan suprise untun Levin.

"Jadi kita mau buat rencana apa nihh" ucap ku membuka suara.

"Gimana kalau kita cuekin si Levin. Seharian." Ucap ronald

"Ehhhh wait wait kalian mau bikin suprise ya buat Levin?" Suara itu kencang sekali. Ternyata vlo yang tiba tiba datang dan duduk di meja kami.

"Lah vlo lo ngapain disini?" Tanya sonya.

"Loh kalian ga tau ya. By the way ini caffe my daddy" ucapnya sombong

Ronald dan sonya hanya ber-oh ria~

Sedangkan aku sedang menggerutu sendiri. Kenapa ini orang ikut ikut segala sih.

"Ehemm" suara vlo memecah keheningan

"Jadi kalian sahabatnya levin kan?" Ucap vlo. "So kalian mau bikin suprise jga kan?" Tanyanya

"Iyaaa vlo" ucap ronald. Aku hanya diam, malas menanggapi nenek sihir itu.

"Okeyyyy so, can I join?" Ucapnya

Aku sonya dan Ronald hanya saling pandang. Lalu "boleh" ucap ronald. Tampak raut wajah kecewa dari ku dan sonya. Tetapi aku menutupinya.

"Oke jadinya gimana?" Tanyaku

"Kita kerumahnya ajaa terus kita hias-hias dulu rumahnya dia, izin sama mamanya. Lo deket kan la sama nyokapnya levin?" Jelas sonya sekaligus bertanya pda ku.

Aku mengangguk. "Et wait wait. Biar gue aja yg izin sama mommy nya Levvyy" ucapnyaa. Aish rasanya ingin ku tarik bibirnya vlo.

"Oke oke" ucap sonya.

"Hmm siapa yang beli cake?" Tanya ronald.

"Gue sama sonya aja" ucapku.

"Wait wait.. gimana kalo gue aja?" Tanya vlo.

"Lo kan ke rumah levin buat minta izin gimana sihhhh" sewot sonya.

"Hhmm sure" ucapnya.

"Yaa kalau begitu gw yang urus levin supaya ga pulang kerumah sampai vlo selesai bikin suprise nya" ucap ronald.

"Dan kalau udh selesai hubungin gue" lanjut ronald.

Yey selesai Part 11 nyaaaa ^^ hehehhe vlo nyebelin banget yah, hhhh sabar bgt kalo jadi Ola....next part nya tunggu yaaa..
Vote and comment:*

Love at First SightWhere stories live. Discover now