Part 9

481 35 7
                                    

"Maaf sebelumnya saya mengatakan ini, ananda raffan keadaannya semakin memburuk" ucap dokter.

"Apa kecelakaannya begitu parah dok?" Ucap Levin.

"Hal ini bukan dikarenakan kecelakaan, tetapi terdapat tumor ganas di kepalanya" ucap dokter yang membuatku kaget dan membulatkan mata.

"Tante miaaaaaaa" ucapku ketika melihat tante mia tergulai lemah di tangkapan levin, yah untung saja ada levin yang menangkapnya.

Sejak kapan raffan memiliki tumor ganas? , selama ini raffan baik baik saja. Tidak mengeluh apapun. Apa kah dia setegar itu sampai sampai tidak bercerita kepadaku.

Ahhhhhh ini semua pasti karna aku yang selalu memikirkan diriku sendiri.

"Son lo dimana?" Tanya ku lewat telfon.

"Ehmm eh gue lagi di restaurant nin sama ronald .kenapa la?"

"LO blm tau kalo raffan sekarang sakit, dia terkena tumor ganas son"

"hah? Apaaa????? Lo seriusss?"bukannya dia kecelakaan"

"Serius sonn"

"okeoke gue kesana sama ronald, tunggu gue ya. Lo harus kuat laaaaa" ucapnya

Lalu aku menutup telefon.

Yaaa sekarang sonya sudah sangat akrab sekali dengan ronald, awalnya mah udh kaya kucing ama anjinggg.... berantem mulu.

Enak banget ya kisah cinta nya sonya, lah kisah cintaku? Entah. Rumit. Kusut. Ruwet. Absurd.

***

Sudah 7 bulann aku menjalani hari hariku tanpa Raffan, sangat sulit memang. Ya tapi mau gimana lagi.

Sonya? Sekarang dia sudah jadian dengan ronald. Malah udh mau anniv ke 5bulan. Wuihhh...

Tapi walaupun sudah punya pacar, sonya tidak melupakanku. Dia sahabat yang baik dan setia.

Soal levin? Ya aku memang sekarang dekat dengannya.. ya walau kadang dia bersikap cuek kepadaku.

Soal raffan. Dia masih koma dan sampai akhirnya dia sekarang di singapura untuk menjalani beberapa pengobatan dan operasi.

Tante mia dan om david juga pergi kesana, jadi rumah raffan pun kosong tak berpenghuni.

Aku hanya bisa mendoakan kesembuhannya. Aku disini selalu menunggunya.

Terkadang beberapa bulan sekali pun tante mia memberikan kabar tentang raffan. Ya walaupun keadaan raffan kadang membaik dan kadang memburuk.

Oh iya sekarang aku sudah kelas 12 dan memasuki semester ke 2. Hmm rasanya cepat sekali sebentar lagi aku sudah mau kuliah.

Aku yakin dan percaya kalau raffan pasti sembuh.

***

Sekolah sudah mulai sepi, dan aku pun belum pulang ke rumah. Aku masih terduduk di atap sekolah. Aku mengingatnyaa... saat raffan menanyakan apakah aku menyayanginya? Ah.. ingin sekali rasanya ku jawab bahwa aku juga menyayanginya.

"Ah sudah mulai gelap, ak harus pulang" gumamku.

Saat aku berjalan keluar sekolah, tanganku ditarik oleh Gazel and the gengs.

Ah tuhan ada apa ini. Aku memberontak namun tak kuat. Ada 2 laki2 yang bersama Gazel.

Tubuhku dihempaskan kedinding. Membuat kepalaku terasa pusing.

"Maaf gue ngelakuin ini ke elo, cantik" ucap gazel sambil menyentuh daguku genit.

"Mau lo apa?" Ucapku bergetar.

Love at First SightWhere stories live. Discover now