Part 6 (Raffan Pov)

505 31 1
                                    

Hari hari indah dilalui oleh raffan, ia senang mengisi hari harinya bersama ola. Ola, gadis didepannya kini adalah anak kecil manja yang cengeng dan selalu bersama sama dengannya apapun yang terjadi sejak 11 tahun yang lalu. Kini ia cantik sempurna menjadi gadis yang di idam idamkan oleh kaum adam.

Namun aku tahu, hatinya hanya untukku. Dia sangat menyayangiku layaknya aku yang amat sangat menyayanginya. Tapi aku tak ingin egois. Aku tidak ingin membiarkan rasa ini tumbuh hingga besar nanti.

Tapi aku tetap tidak bisa, aku semakin menyayanginya. Sangat menyayangi ola.

Aku tahu, disaat ola ingin menjauh dariku. Mungkin dia lelah menyayangiku atau mencintaiku sedangkan sikap ku didepannya tidak aku tunjukkan bahwa aku menyayanginya. Aku tidak ingin ia mengetahuinya, aku takut hanya membuatnya kecewa.

Aku tahu itu, semenjak ia bertemu levin. Sejak ola menatap levin, ada tatapan yang berbeda. Aku memang egois, aku tak mau membiarkan orang yang mencintaiku pergi menghilang dariku untuk melupakan rasa cinta itu terlebih rasa cinta ola padaku.

Aku tak ingin ola berhenti mencintaiku. Kita sadar ingin bersama, tapi tak bisa apa apa. Terasa lengkap bila kita berdua, terasa sedih bila kita di rak berbeda.

Aku memikirkan hal bodoh, aku mengajaknya untuk menjadi pacar boonganku. Tak ada pilihan lain, hanya itu lah satu satunya cara agar aku terus bersamanya hingga ajal menjemputku.

"Laa" panggilku. Ola hanya menoleh dan menatapku dengan tatapan lembut.

"Makasih ya lo selalu ada disamping gue" ujarku. "Iyaa fan, udah dari dulu kan kita begini. Saling selalu ada disaat kita butuh" ucap ola lembut.

"Jangan lupain gue ya la" ucapku dengan mata berkaca-kaca.

Mungkin ola bingung kenapa aku bilang kaya gini, terlihat dari raut wajah manisnya yang penuh tanya.

"Gue ga akan pernah lupain lo kok fan" ucap ola sambil tersenyum.

"Jaga diri lo baik baik" ujar ku lagi.

Dia semakin bingung, dia menatap ku dengan tatapan tajam.

"Lo mau kemana fan?" Tanya nya.

*flashback on*

Aku memang sering bersama sama dengan ola sejak kecil, terlebih karena rumah kita berdekatan dan orang tua kita pun rekan bisnis.

Sering ditinggal orang tua keluar kota bahkan sudah menjadi kebiasaan aku dan Ola, kita sudah biasa ditinggal untuk urusan bisnis.

Orang tua nya ola juga mempercayaiku untuk menjaga ola ketika mereka pergi keluar kota.

Namun suatu hari ada peristiwa yang sangat membuatku sedih, kecewa, dan membuat pikiranku kacau.

Ketika aku dan ola bermain sepeda bersama waktu umur 7 tahun. Aku membonceng ola dibelakang.

Kecerian kami pun sangattt memuncak ketika kami menaiki sepeda bersama, mengelilingi komplek rumah kita yang cukup luas.

Ketika diturunan, aku tidak tahu bahwa didepanku ada mobil yang melaju cukup kencang, aku pun membanting stang ke kiri hingga kita berdua pun terjatuh.

Kita berdua pingsan ditempat kejadian, tetapi aku terbangun dan merasakan sakit yang luar biasa pada kepalaku namun sekitar 2 menit rasa sakit itu hilang.

Mataku mencari cari ola, dia dikerumuni banyak orang. Darah nya banyak yang mengalir. Dan kita berdua dilarikan kerumah sakit

***

Ola pun sudah tersadar dia terluka di bagian kaki dan terdapat 4jahitan. Dia terluka karena shock. Sedangkan aku tidak kenapa kenapa.

Namun 2 tahun terakhir ini aku sering pusing hingga aku tidak kuat merasakan sakitnya kepalaku. Aku hanya menganggap sakit kepala biasa.

Hingga sekitar 6 bulan yang lalu pusing itu tiba tiba datang.

"Raffan lo gapapa?" Tanya ola ketika melihatku pucat dan meringis kesakitan.

Aku mengatakan kepadanya bahwa aku baik baik saja. Dan aku izin pulang karena ingin istirahat.

Hingga 3 bulan yang lalu, tepatnya 2 hari sebelum ola menjadi pacar boongan ku, aku melakukam check up ke dokter. Dokter mengatakan bahwa dikepalaku terdapat tumor ganas.

Aku tidak memberitahukan hal ini kepada Ola , Aku tidak ingin melihat dia sedih.

Aku berfikir bahwa aku ingin menjadikan pacar boonganku supaya aku bisa merasakan berpacaran dengan ola di detik detik aku terakhir hidup.

Aku ingin ola selalu menemani hari-hariku. Tapi aku faham bahwa ini adalah hal yang egois.

*flashback off*

"Hahaha gapapa laa, pokoknya jaga dirilo baik baik yaaa putri manis" senyumku padanya.

Aku bisa melihat rona dipipinya.

Lalu aku mencium pipinya, " i love you more than everything la" ucapku.

Ola diam tak bergeming.

Lalu ia memelukku erat, "i love you to fan" aku bisa merasakan senyum hangatnya.

Aku tau aku tak mempunyai banyak waktu untuk bersama dengannya. Tapi di sisa sisa waktu ku, inilah yang sangat berharga dibanding apapun.

"Yeehh knp jadi sedih gini ya laa" tawaku padanya.

"Tauuu luu sok sedih, tenang aja gue gaakan ninggalin lu :p" ucap ola tersenyum

"Iyaa olaa" kata raffan sambil mengacak rambut ola

***

"Laaa lo dimana?" Suara sonya terdengar dari telefon.

"Dirumah, kenapa?" Ucap ola

"Lo siap-siap yaa gue jemput lu, kita kerumah sakit sekarang" jelas sonya.

"Ngapain? Siapa yang sa....*tut tut tut*

Yayy segini dulu part 6 nyaaa...
Jangan lupa vote nya ya guys❤❤❤
⇨ ig/path/ask.fm/line/twitter: ochadilawati.
Thanku!!:)

Love at First SightWhere stories live. Discover now