St⊙®y-01

651 69 9
                                    

Hello para readerss
Alhamdulillah, aku akhirnya kembali dari sekian lamanya hiatus, untuk pembacaku yang dulu-dulu pasti tau seberapa lama cerita ini hiatus.
Dan kini aku kembali, dengan merombak banyak isi cerita dari "Geblek Story"

Buat para pembacaku yang duluuu, kalian kaget gak sih, dapet notif dari cerita ini setelah bertahun lamanya?
Apa? Ngak? Yahh sok kaget aja lah ya.

Itupun pasti dapet notifnya karena pasti gak nyadar masih nyimpen cerita ini di reading list, hehe

Buat pembaca baru, aku ucapin
Selamat datang di ceritaku🧡

Btw, kalian tau cerita ini dari mana?

Jangan lupa absennya yak!
----
Bismillah...
Semoga menghibur dan semoga suka:)

Happy Reading!

🔵🔵🔵

~Kediaman Bramantyo Exelyo

"BUNDA!!!"

Buset nih anak kalau teriak bisa bikin rumah rubuh kayaknya.

Eh gak deng becanda, kek gitu amat.

"Sutttttsss.... Jan ngadu napa!" Ujar Si pembuat masalah sambil menempelkan jari telunjuk ke dahi adek lucknutnya. Sembari mentitahnya untuk tidak mengadu kepada sang baginda ratu.

'Bisa-bisa uang jajan gue dipotong nih. Ealahhhh...' Ujar sang pelaku, siapa lagi kalau bukan Si Bang-Sat yaitu Satria Diarza Exelyo

"BUNDAAAA... Abang ngatain Lala jelek!!!" Nah, suara nyaring itu adalah suara adek lucknut Satria. Jika keduanya bertemu udah kayak kucing yang marahan, dikit-dikit mo gelut aja.

Mata pun Satria pelotot kan ke adik no have akhlaknya.

'Dah gue bilang jan ngadu! Eh malah tetep aja ngadu. Hadeh... Alamat uang jajan say goodbye nih.' Tutur Satria kelabakan dalam hati.

"Satriaaa!!" Suara membahana Bunda mereka berdua terdengar dari dalam kamarnya.

"Iya Bunda?" Satria menyahut dengan malas.

"Bilang Lala cantikkk!!" Titah Sang Bunda.

"Tapi kan ini Satria jujur Bunda, Lala emang gak cantik," Seru Satria, tanpa menyadari tatapan tajam dihadapannya.

"Udah! Bilang Lala cantik aja kok susah sih! Bohong dikit gapapa Satria, Nyenengin adek sendiri juga," Lala yang mendengar sahutan Bundanya, makin memperkerut raut wajahnya.

'Hmmm... kan kan pasti disuruh muji nih cecungutkan! Kagak ikhlas gue muji ni cecungut satu! Tapi kalau gak lakuin titah sang ratu alamat kena potong uang jajan.' Dumel Satria dalam hati.

Dengan perasaan tak ikhlas Satria pun memuji adek lucknutnya "Lala cantik deh!" Ujarnya malas, sembari berjalan menuju kamar meninggalkan cecungut kesenengan itu.

"Mamacih Abang-Sat! Dadahhh..... Wleeee." Ujar tuh Lala dengan nada mengejek. Satria pun menengok kebelakang.

Idih-idih mana sambil julurin lidah lagi, kagak liat-liat kedepan tuh anak mana lagi jalan juga, masih sempet-sempetnya ngejek. Gue doain kejedot pintu luh!!

Dan.......

BUKKKK!!

"Huaaaaaaaaa!!! Bundaaaa... Lala kejedot pintu!"

Satria pun menghentikan langkah dan menengok kebelakang dan tepat sekali, Lala kejedot pintu kamarnya sendiri.

Bhawahahahaha...

'Siapa suruh ngejek abangnya pake ngejulurin lidah segala. Kan, doa gue manjur. Rasain lu!!' Bukannya kasian atau ikut nenangin adeknya yang sedang kesakitan, malahan adeknya dia kata-katain.

Setelah memaki-maki adek no have akhlaknya dalam hati. Satria pun melanjutkan langkah ke kamar sembari memuaskan diri ketawa ngakak.

Malam harinya setelah makan malam semuanya berkumpul diruang keluarga untuk menyisakan waktu untuk berbagi kehangat dengan menceritakan keseharian yang dijalani masing-masing.

Diruang keluarga terlihat seorang laki-laki yang masih gagah dan berparas rupawan yang menyerupai Satria duduk dengan seorang perempuan kecil dipelukannya, siapa lagi jika buka Lala, Grizella permata Exelyo.

Sedangkan di samping laki-laki yang sudah berumur namun masih gagah itu--Bramantyo Exelyo, terlihat ada perempuan yang anggun biarpun sudah berumur masih terpancar aura kecantikan yang sangat jelas, yaitu Daniah Exelyo, istri dari Bramantyo Exelyo, yang sekarang sedang menepuk-nepuk pelan punggu anak bungsu manjanya itu.

Dan yang ditunggu-tunggu bak pemeran utama, yaitu Satria. Terlihat berjalan dari arah dapur membawa segelas susu coklat hangat dan duduk di single sofa sembari tatapannya langsung tertuju pada tingkah adiknya yang sekarang hanya bisa ia lihat punggungnya saja karena membelakanginya.

Mengedikkan bahu, lantas satria lanjut meminum susu coklat yang ia bawa sembari memilih-milih film kartun di TV besar yang tak jauh dari tempat duduknya itu.

*
*
*
Bersambung

🔵🔵🔵

Hai hai hai semua
Semoga suka sama cerita ini!

Mohon di maklumi kalau ada salah penulisan EYD dan lain-lainnya. Masih pemula jadi masih butuh saran-saran lagi untuk bisa memperbaiki tulisanku. Jadi, gak usah sungkan untuk negur dan komen buat kasih saran ya kakak-kakak.

Yang penting cara kasih sarannya baik dan ngak ngegas/nyelekit di hati.

Okey gitu aja yah. Sekian dan terimakasih udah baca.
Jangan lupa masukin cerita ini ke "Reading list" kalian😊

See you next part🧡

G£βl3K St⊙®y [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang