G£βl3K St⊙®y [REVISI]

St⊙®y-08

Assalamu'alaikum!!!
Hai hai hai semua...
Apa kabar?
Semoga baik-baik aja yah.

Ada yang rindu Lala gk?
Bang-Sat?
atau Ghafa?

Hehe maap yah baru Up.
Kayaknya ini Up paling terlamaku deh. Hampir sebulanan kayaknya gak Up. Eh! Atau udah sebulan lebih malah. Xixixi😂

Maklumin tugas makin numpuk hehehehe

Yok acungkan tangan bagi para readerss setia GS yang setia nunggu Up👆

Okay.. Langsung baca aja.

Eh, jangan lupa absen dulu kaka!
Bismillah....
Semoga suka yah:)

“Semoga hari ini banyak hati yang luluh, banyak marah yang pulih. Banyak kecewa yang sembuh.”

#QuoteHariIni

Kalau mau quote lainnya. Mampir ke "Aksara Senjaku" cerita sebelah. Pelarian ku saat lagi gak mood.
Atau mampir ke Ig ku @latif_mutmainna di sana banyak quote di highlight (sorotan) nya.

Happy Reading Guyss! ✨

🔵🔵🔵

Semua orang telah berkumpul di Ruang makan. Ayah, Bunda dan Satria, minus Lala, karena Lala masih belum turun keruang makan.
Jika ada yang menanyakan keluarga Ghafa dimana?
Mereka telah pulang pada hari yang sama saat datang berkunjung.

"Satria... Adek kamu dimana?" Tanya Sang Bunda--Nia.

"Gak tau Bun, belum turun-turun tuh anak. Padahal kan hari ini sekolah."

"Pak Han, tadi Jasmine udah cek ke kamar Lala?" Tanya Sang Bunda-Nia dengan khawatir, takut terjadi apa-apa terhadap anak bungsunya itu.

Pak Han yang sedari tadi berdiri di pojok ruangan, menjawab."Iya Nyonya, Saya tadi sudah memerintahkan Jasmine untuk mengecek ke kamar Nona Muda, dan membangunkannya dengan mengetok pintu. Tapi tidak ada sahutan sama sekali dari dalam kamar."

Jasmine adalah salah satu pelayan dirumah megah Keluarga Exelyo, yang menjadi pelayan terdekat Lala sang putri kesayangan.

Ayah--Bramantyo yang sedang menyimak sedari tadi 'pun angkat bicara. "Gk usah Khawatir Bun. Lala gak bakalan kenapa-napa kok. Palingan telat bangun lagi tuh anak." Menebak merasa tau tabiat putrinya itu. "Satria, sana bangunin Adek kamu." Titahnya.

"Siap laksanakan! Kalau gitu Satria naik dulu." Ucapnya. Sembari meninggalkan ruang meja makan. Dan menaiki satu-persatu anak tangga menuju kamar Lala.

Saat sampai didepan pintu, Satria pun mengetuknya.

Tok tok tok

"La!!"
"Lala!!"

"Bangun woy!" Teriak Satria

Tok tok tok
Bugggg!

Suara gebrakan hasil dari tinjuan Satria pada pintu kamar Lala, dan alhasil pintu kamar yang tidak terkunci itu pun terbuka akibat tinjuan Satria.