Chapter 10

251 44 7
                                    

"Kak Fajri pasangnya agak kesanaan dikit. Kak Farhan yang ini bukan begitu. Kak Ricky bantu kak Fajri pasang itu" begitulah celoteh Febi pada mereka. Febi tipe orang perfeksionis, ia tidak ingin ada mistake sedikit pun.

Saat Febi sedang berkeliling taman mengecek semuanya, Febi merasakan pusing yang hebat dikepalanya.  Ia tidak dapat menopang tubuhnya lagi, yang mengakibatkan ia terjatuh pingsan.

"FEB!!" teriak Fiki dari kejauhan, sontak membuat semuanya melihat kearah Febi. Fenly pun melihat kejadian itu, ia langsung berlari kearah Febi, tapi ia kalah cepat dengan Fiki.

Fiki memangku kepala Febi dan memindahkan Febi ketempat yang lebih teduh.

"Kayu putih nih" ucap Fajri memberikan kayu putih kepada Fiki.
"Thanks ya"

Semuanya khawatir kepada Febi, bagaimana tidak, ia yang tadinya biasa saja dan ceria, tapi sekarang terbaring lemah.

"Feb, bangun Feb, jangan buat gua khawatir dong" lirih Fiki.

Fenly melihat Fiki dengan tatapan marah. Ia kesal tidak bisa disamping Febi karena disana sudah ada Fiki. Apa boleh buat, Fiki memang lebih dekat dengan Febi.

Beberapa menit berlalu....

"Aw" Febi mulai membuka matanya dan ia masih merasakan pusing yang di kepala nya.
"Akhirnya Feb" ucap Fiki.
"Jangan langsung bangun, istirahat dulu" ucap Farhan perhatian.

"Gimana? lu udah baikan?" tanya Fiki.
"Pala aku pusing banget Fik" ucap Febi lemah memegang kepalanya.
"Udah mending kita lanjutin kerjaan kita, biar Febi istirahat disini. Jagain Febi ya Fik" ucap Ricky dengan tegas.
"Siaapp"

"Aarggh kesel banget gua kalah cepet sama Fiki " batin Fenly kesal sebelum ia pergi meninggalkan Febi dan Fiki.

Semua nya melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing. Sedangkan Fiki masih menemani Febi di sampingnya.

"Feb, kamu telat makan? Atau gimana?" tanya Fiki kepada Febi setelah melihat Febi membaik.
"Hhmm aku belom makan dari pagi" jawab Febi lemas.
"Yaudah sekarang kamu harus makan, tadi kak Gilang udah ambil pesanan nasi box nya" Febi hanya mengangguk pelan kepada Fiki.

Fiki mangambil 1 box nasi untuk Febi dan langsung menyuapi nya pada Febi.
"Pelan-pelan aja makannya" ucap Fiki perhatian.
"Iyaa"

"Kok bisa lupa makan sih?" tanya Fiki penasaran.
"emm, mungkin aku nya terlalu sibuk jadi lupa buat makan" jawab Febi.
"Lain kali kamu harus ngedahuluin kebutuhan kamu dulu" ucap Fiki.
"Iya Fik iya" jawab Febi dengan tersenyum.

Febi sudah menyelesaikan makannya dengan dibantu Fiki.
Febi ingin melanjutkan pekerjaannya, tetapi Fiki melarangnya.

"Udah istirahat aja dulu, biar kerjaan kamu, aku yang atur" Fiki menarik tangan Febi.
"Kamu percaya sama aku kan?"
Febi hanya terdiam.
"Sekarang duduk aja disini"
Fiki langsung bangun dari duduknya dan melanjutkan pekerjaan Febi.

Entah mengapa Febi pingsan seperti ini. Ia sendiri saja heran dengan dirinya. Walaupun ia telat makan, biasanya ia akan merasa pusing saja.

---

Sekarang jam menunjukan pukul 2 siang dan acara akan dimulai pukul 4 sore. Hampir semua persiapan telah selesai.

Febi menyuruh mereka untuk pulang kerumah mereka masing-masing dan bersiap untuk pukul 4 nanti. Febi pun akan pulang kerumahnya.

Cerita di SMA | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang