Part 10 : Belajar Kelompok

9 2 0
                                    

Lanjut cerita sebelumnya :
     Karena banyak yg udah memilih teman belajar kelompoknya, ya akhirnya tersisa aku dan Rava saja. Ya mau tidak mau aku harus punya teman belajar, karena guru guru juga tidak mengizinkan belajar sendirian.

Saat istirahat mau dimulai, Rava menghampiri meja belajarku untuk membicarakan soal belajar kelompoknya,
"Radha, jadi kita mau belajarnya dirumah siapa?"
"Mm, seterah Rava aja. Dimanapun tempat yg kamu pilih, asalkan untuk belajar."
"Gimana kalau dirumah ku saja? Kalau diluar lingkungan rumah, takutnya menimbulkan fitnah tentang kita. Kamu setuju kan dha?"

Saat ini aku terdiam seribu bahasa,

"Kamu ada benarnya rava, aku tidak berpikiran sampai kesana."
"Baiklah, kita sepakat belajar dirumahku. Besok jam 10 aku akan menjemputmu dirumahmu ya. Kalau boleh aku bisa minta no telpon mu?"
"Boleh rava, sebentar ya. Aku catat dulu.."
"Oke dha"
Aku pun memberikan no telpon ku ke Rava supaya dia bisa memghubungiku kalau udah sampai dirumahku.

🌸🌸🌸

Besok paginya sesuai dengan janji, Rava pun udah berada di depan rumahku. Dibunyikannya klakson motornya, yg membuatku agk terkejut mendengarnya. Tanpa lama memandang dijendela aku buru buru menghampiri mama dan berpamitan, aku bilang juga pada mama kalau aku dan Rava akan belajar kelompok dirumahnya. Supaya mama tidak terlalu cemas dengan diriku jika pulangnya agak telat.

Alhamdulillah mama mengizinkanku pergi belajar kelompok, bagaimana tidak? Atas landasan 'Belajar' tentu saja mama mengizinkanku pergi keluar rumah. Namun juga harus ingat waktu, apalagi mamaku tidak menyukai kalau ada orang yg berbohong padanya.

Yaahh, Rava udah lama menunggu diriku karena aku ngobrol dengan mama lumayan lama. Syukurlah dia tidak marah sedikit pun, hanya saja dia senyum senyum sendiri kearahku. Anehh...

Aku sudah sampai dirumahnya Rava, tidak aku sangka.. Masya allah.. Rumahnya bagus banget, tamannya juga adem, warna dindingnya juga enak dipandang ( tidak mencolok ataupun transparan ), Pokoknya Top-lah rumahnya.

Rava yg langsung mengetahui lirikan mataku yg tertuju kepada rumah miliknya, tanpa pikir panjang dia langsung menarik tanganku ( Ajakan masuk kedalam rumah ) dan langsung menghampiri Bunda Lia ( mamanya Rava ).

I'm Introvert : Teman Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang