I'm Introvert : Teman Dan Cinta

Part 4 : Permintaan Pertama

Rupanya bukan aku saja yg anak pindahan disini, Rava juga anak pindahan kan? Tapi mereka senang dengan kehadirannya, tidak sama seperti diriku... so sad:(

Karena Rava yg baru masuk kurang dari sehari saja sudah banyak yg mau berteman dengannya. Sedangkan diriku, sudah berada disini hampir 1 semester tapi tidak ada yg mau jadi temanku.

🌸🌸🌸

Saat jam istirahat sudah berbunyi, aku pun mengeluarkan bekal yg kubawa dari rumah. Namun dipertengahan, aku dihampiri oleh anak baru itu,

"Hai.."

"Iya, Hai juga, "

"Boleh aku duduk disini? "

"Iya boleh, " lumayan gugup lah, aku menggeser kursi ku.

"Oya, namamu siapa? "

"Namaku Nurul Afifatun Radha, kamu bisa manggil aku Radha."

"Oohh Radha ya. Nama yg bagus.. "

Dengan senyuman aku balas pertanda aku merasa senang

"Kamu boleh panggil aku Rava. Salam kenal ya😊"

"Iya, salam kenal juga"

"Hmm, bisa tolong aku tidak?"

Aku pun mengerutkan alisku, "Minta tolong apa Rava?"

"Bisa temani aku ke kantin? Karena aku gak tau dimana kantin nya."

Ehh, aku pikir-pikir kamu bisa minta tolong ke Cantik. Kan kamu kenal dengan nya

"Um, tapi kamu kan dekat dengan cewek cewek itu. Kenapa tidak minta ke mereka saja?"

"Iya, mereka dekat dengan ku. Tapi aku yg tidak mau dekat dengan mereka. Kan gak boleh juga terlalu dekat begitu dengan lawan jenis"

"Iya, akan aku temani.." Kata ku dengan nada bicara lunak.

🌸🌸🌸🌸

Aku pergi berjalan dibelakang Rava menuju kantin sekolah, rasanya agak aneh tatapan mereka melihat ku. Apa karena aku baru pertama kali berjalan dengan seseorang? Hmm, ya mungkin saja..

"Radha, kamu mau beli apa?"

"Aku tidak mau beli apapun, aku sudah makan tadi."

"Ya..setidaknya belilah sesuatu. Atau aku yg belikan untukmu."

Kegugupanku memuncak.

"Baiklah, aku akan beli sesuatu.."

Setelah selesai memilih-milih jenis makanan, aku mau membayar pembelian ku. Namun dia mencegahku memberikannya,

"Biar aku saja yg bayar, "

"Tapi.."

"Sudah tidak apa-apa."

"Bukan begitu, tapi ini aku yg ambil. Jadi aku harus membayarnya."

"Biar aku saja, oke?"

"Ummm, baiklah..", aku hanya tidak menduga saja. Namun aku terima dengan senang hati, kayak ditraktir oleh sahabat saja😅. Padahal kan aku belum sepenuhnya mengenali dia..