00

194 23 1
                                    


• Langit Korea •

"Dia... Na Jaemin. Pria pemilik tutur kata lembut yang mampu menaklukkan beribu hati hanya dengan segaris senyum yang menawan.

Na, aku masih bertanya-tanya, Tuhan sebahagia apa ya saat menciptakan kamu? Kamu terlahir menjadi pria yang baik, pria yang penuh dengan kelembutan. Bahkan orang-orang menganggap mu tidak jauh berbeda dengan malaikat, meski aku tidak tahu wujud malaikat yang sebenarnya itu bagaimana.

Tidak, ini bukan sebuah gombalan. Aku serius. Semua tentang mu aku akan serius.

Oh iya...

Masih ingatkah kamu denganku? Salah satu sijeuni yang kamu sebut beruntung. Aku sijeuni yang pernah kamu tolong, yang akhirnya membuat hidupmu tersesat ke labirin gelap yang tak berujung. Aku sijeuni... yang mungkin menjadi penyesalan terbesarmu dalam hidup.

Tapi, semuanya tidak ada yang berubah. Semuanya tetap sama, selamanya... aku akan tetap menjadi sijeuni mu. Tidak peduli meskipun semesta mengekang, tidak peduli meski takdir menolak mentah-mentah, pun dengan... Tuhan.

Na... terima kasih... untuk semua tawa, semua tangis, semua kenangan cerita yang sudah kita lewati bersama. Iya... kenangan. Yang bahkan awalnya tidak aku duga akan menjadi kenangan.

Entah lah... aku harus menyebutnya dengan kenangan manis atau kenangan pahit? Aku tidak tahu...

Tapi satu, tepat di bawah langit Korea yang diselimuti hujan, dengan gemericik air yang turun menjatuhi jalan, pun suara gesekan daun yang terdengar mengalun pelan, aku sama sekali tidak menyesal karena telah diberi kesempatan untuk mencintai dan dicintai oleh seorang Na Jaemin.

Iya... Na Jaemin.

Maafkan aku. Aku merindukanmu, dan akan selalu mencintaimu..."


~~~



terima kasih~


Langit Korea | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang