#B

960 11 0
                                    

"Aku suka padamu" Satoshi

"Ohh, ya aku juga suka padamu Satoshi-Kun" Tomoya

"Benarkah?!!" Satoshi

"Yaa, tentu saja. Kita kan sahabat, tentu aku menyukaimu" Tomoya

"Bukan itu maksudku. Hmm, maksudku a aku cinta padamu Tomoya" Satoshi

"Hah?!!" Tomoya

Tomoya sangat kaget mendengar perkataan Satoshi barusan.

"Bagaimana denganmu Tomoya? Apa perasaanmu terhadapku? Apa kamu punya perasaan yang sama?" Satoshi

"Hmm aa aannooo Satoshi-Kun, se sebenarnya a aku juga suka padamu, tapi aku malu hmm dan hubungan kita ini tidak normal Satoshi-Kun. A aku juga takut jika hubungan kita diketauhi oleh Nenek, Paman dan Bibi." Tomoya

Wajah Tomoya sudah nampak sekali seperti kepiting rebus. Wajahnya memerah sangat lucu, dia malu sekali sekarang tapi ada semburat kesedihan terlihat disana.

"Terima kasih Tomoya, karena kau sudah mengungkapkan perasaanmu juga, kau tak perlu khawatir akan hal itu. Kita hanya perlu menyembunyikannya saja bukan? Toh kita tinggal sekamar dan jauh dari mereka. Aku pun akan menjagamu dengan baik. Percayalah padaku Tomoya" Satoshi

Tomoya pun mengangguk.

"Jadi? Mau kah kau menjadi kekasih hatiku? Kuharap kau menerimanya dan takkan pernah meninggalkanku" Satoshi

Tomoya mengangguk lagi, tapi kali ini dengan tambahan rona merah dipipi.

.     .     .     .     .

Mereka pun menjalin hubungan asmara ini tanpa sepengetahuan siapa pun, namun sebenarnya jika diperhatikan, mereka terlihat sangat mesra entah disekolah, di asrama, maupun di lingkungan rumah mereka. Tapi tidak ada yang curiga karena memang mereka sudah seperti itu sejak tiga tahun lalu.

Sampai pada suatu saat, Satoshi yang baru pulang ekskul melihat Tomoya berjalan dengan salah satu perempuan di kelas, dan mereka sepertinya menuju mall. Satoshi pun menguntit Tomoya, sampai pada akhirnya dia hanya menguntit setengah jalan saja, lalu kemudian Satoshi lebih memilih pulang ke asrama dan dia menjadi sangat marah karena merasa dikhianati oleh Tomoya.

Sebenarnya, Tomoya hanya diminta tolong oleh Akemi teman sekelasnya untuk membantunya memilihkan kado yang bagus untuk kekasih Akemi.

Namun api cemburu telah membutakan Satoshi.

"Kau harus membayar pengkhianatanmu ini Tomoya!!" Satoshi

Dengan amarah yang masih meluap- luap, Satoshi pun menyiapkan rencana untuk menghukum Tomoya ketika dia pulang nanti.

.     .     .     .     .

Malam pun tiba, Tomoya dengan senang hati pulang ke asrama dengan membawa jajanan yang dibelinya di mall untuk Satoshi. Dia sangat tau bahwa kekasihnya itu sangat menyukai puding custart.

Tomoya dengan santainya masuk kamar sambil memanggil-manggil Satoshi, tanpa tau apa yang akan terjadi pada dirinya nanti.

"Satoshi-Kun!! Aku pulang. Nih Aku bawakan puding custart kesukaanmu" Tomoya

Ketika Tomoya sedang merapikan beberapa puding itu di atas meja, Satoshi tiba-tiba muncul dari belakang dan memelintir tangan Tomoya lalu mengikatnya dengan beberapa saputangan yang telah disiapkannya tadi.

"Aaahhhh!! Sa sakit sekali Satoshi-Kun, Apa yang kau lakukan?" Tomoya

"Berani sekali kau mengkhianatiku! Kau harus merasakan akibat dari pengkhianatanmu ini!! Kau harus membayarnya!!" Satoshi

Kimi Wa - Divné Other Side Part II (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang