Satoshi izin agar tidak bersekolah karena ingin mengantar Tomoya ke rumah sakit. Pihak sekolah sudah mengetahui keadaan Tomoya yang seorang yatim piatu dan sekarang bergantung pada Satoshi, jadi pihak sekolah memberikan izin kepada Satoshi selama beberapa hari untuk merawat Tomoya.
Satoshi membantu Tomoya untuk bersiap-siap.
"Apa yang kau rasakan sekarang Tomoya? Wajahmu amat sangat pucat, aku sungguh khawatir." Satoshi
"A a aku sangat kedinginan Satoshi- Kun, tapi aku merasa tubuhku panas juga. Perutku juga sangat sakit" Tomoya
"Hahhhh, ini semua memang salahku yang terlalu cemburu pada Akemi, sekali lagi maafkan aku Tomoya" Satoshi
"Sudahlah Satoshi-Kun, aku tak mempermasalahkannya, aku senang karena kamu cemburu, artinya kau mencintaiku" Tomoya
"Hahh, terima kasih Tomoya, yaa aku memang mencintaimu. Aku akan merawatmu hingga kamu sembuh" Satoshi
Wajah Tomoya bersemu merah mendengar kata-kata Satoshi tadi.
Tomoya dibantu Satoshi untuk bersiap-siap, mulai dari membasuh badan hingga memakaikan baju. Satoshi memakaikan baju lengan panjang dan dilapisi oleh sweater tebal, tak lupa memakaikan syal dan sarung tangan serta kaus kaki. Satoshi juga menyuruh Tomoya memakai masker tebal untuk menutupi lebam di pipi dan agar menghangatkan juga.
Setelah itu mereka berangkat dengan menggunakan taksi, Tomoya amat sangat lemah, sampai-sampai harus dipapah oleh Satoshi saat berjalan.
Sesampainya di rumah sakit, Satoshi segera mendaftarkan Tomoya untuk ke dokter umum terlebih dahulu. Mereka menunggu agak lama karena banyak pasien juga disana. Tiba-tiba Tomoya merasa mual dan langsung pergi menuju toilet, Satoshi yang melihatnya langsung mengejar Tomoya ke toilet.
Di toilet Satoshi melihat Tomoya sudah terduduk lemas di salah satu bilik toilet, dan yang membuat Satoshi syok adalah banyaknya darah di closet itu.
"To Tomoyaa!!"Satoshi
"Sa Satoshii-Kun~ perutku sangat sakit.
"Tahan sebentar, aku bersihkan dahulu" Satoshi
Dengan sigap Satoshi langsung membersihkan mulut Tomoya dengan tisu hingga bersih.
Ketika semuanya telah bersih, mereka bersiap untuk kembali ke ruang tunggu,tapi ketika hendak membuka pintu, Tomoya pingsan dan mulutnya mengeluarkan darah kembali. Satoshi panik dan langsung menggendong Tomoya ke ruang IGD sambil menangis meminta tolong pada perawat.
Mereka memberi tindakan pada tubuh Tomoya yang dalam kondisi tak sadar. Satoshi panik dan sangat khawatir pada Tomoya, pikirannya kalut dan akhirnya Satoshi memutuskan untuk menelepon Ibunya.
#PhoneMode
Satoshi - IbunyaI : Ya nak? Ada apa?
S: Bu, aku harus bagaimana?
I : Ada apa nak? Coba jelaskan pada
Ibu pelan-pelanSatoshi pun menceritakan kronologi yang dialami olehnya tadi. Ibu Satoshi seketika syok.
I : Hahh?? Apa?? Sekarang kamu
berada di rumah sakit mana? Ibu
akan langsung kesana bersama
ayahmu.
S: Aku ada di Kawakubo Hospital Bu,
Bu kumohon jangan memberitahu-
kan ini pada Shintaro-San, aku
takut ini akan mempengaruhi ke-
sehatan Shintaro-San.
I : Baiklah Ibu mengerti, kamu tenang
ya disana, Ibu akan segera kesana.
S: Baik Bu, terima kasih banyak.
I : Iya sama-sama
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi Wa - Divné Other Side Part II (BxB)
RandomDIINGATKAN CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN 21+ DAN MENGANDUNG KEKERASAN FISIK. HARAP YG DIBAWAH UMUR TIDAK MEMBACA STORY INI. _________________________________________ Kamu.. Kamu yang aku cinta.. Kamu yang mengisi hariku.. dan Kamu yang meninggalkanku...