Bel pulang sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu. Tapi tiga anak dugong ini belum juga pulang. Mereka malah bermain basket, bertiga. Sebenarnya bukan mereka bertiga saja yang masih ada di sekolah.
Bagi murid-murid yang ikut ekskul pun masih ada. Tapi yang bermain basket hanya tiga orang ini saja. Kebetulan Jashon mengajak mereka untuk bermain basket sejenak.
Walau bukan anak basket, Daffa dan Marley juga lincah dalam memainkan basket. Ya cowo jarang sih yang gak pande main basket.
"Woi, istirahat dulu lah. Capek anjir." Ujar Daffa.
"Iya, njir. Ampe basah baju gue." Ia membuka baju sekolah nya dan menyisakan kaus hitam polos.
"Hmm, lemah lo berdua. Baru 30 menit main aja udah capek." Ujar Jashon.
"30 menit? Tau dari mana lo?" Tanya Daffa.
"Tuh, nyontek ama author."
"Nyontek terossss." Author.
"Bacot ya anak sapi."
Skip skip.
"Eh gue mau cerita nih." Ucap Daffa.
"Cerita apa?"
"Jangan bilang lo mau ngedongeng? Belom malam elah, Daf." Sambut Marley.
Daffa mendengus. "Gak kampret, maka nya dengerin dulu."
Mereka mengangguk.
"Lo tau gak sih, masa waktu pertama kali ngeliat Kei gue kayak ngerasa ada yang aneh gitu." Ujar nya.
"Sange?" Ceplos Marley.
Plak
Dengan gemas Daffa memukul mulut Marley. Membuat cowok itu meringis dan mendengus.
"Ya gue nebak doang kok dipukul sih!" Kesal nya.
Jashon hanya terkekeh.
"Lo sih asal ngomong bae, gimana gak gemes gue nabok tuh mulut lo."
"Iya-iya maap."
"Lanjut." Ujar Jashon.
"Terus kan ye, gue kayak aneh aja gitu ngeliat nya. Kadang suka salting kalo dia liatin gue gitu. Terus juga suka deg-degan gak jelas, kalo Deket dia. Apa gue suka sama dia?" Tanya nya.
"Suka pandangan pertama?"
"Bisa jadi sih, soalnya waktu pertama kali gue liat dia. Jantung gue kayak degub gak karuan gitu." Ia terkekeh.
"Jangan jadiin dia mainan lo selanjutnya. Ntar lo bakal kena akibat nya." Ucap Jashon.
"Akibat? Maksudnya?"
"Iya, lo gak tau kan abang nya si Kei itu. Dia bakal lakuin apa aja buat Kei, karna dia sayanggg banget sama Kei. Bahkan waktu kelas 10 aja kemarin tuh ya, ada cowo yang coba main-main sama Kei, ketahuan sama abang nya langsung dicari dong. Langsung baku hantam sama tuh cowo, untung nya Kei ngelerai mereka, kalo gak udah abis kali tuh cowo." Jelas Marley.
"Seriusan?" Tanya Daffa tak percaya.
"Iya, bener kata si Lele. Abang nya sayang banget sama Kei. Kata nya sih dulu mereka satu keluarga pernah hampir kehilangan Kei, hanya karena kecelakaan. Kei sempat koma sekitar 5-6 bulan gitu lah." Tambah Jashon.
"Waduhh, ngeri juga sih." Wajah Daffa berubah menjadi seperti ngeri.
"Eh, tadi lo bilang apa? Lele? Siape lele?" Tanya Marley.
"Lo." Jawab Jashon.
"Sembarangan lo bilang gue lele." Kesal nya.
"Ya biar singkat aja gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ME N U (END)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM BACA MAKASIH WAJIB🖤✨) Cerita seorang laki-laki tampan, anak dari Rara dan Revan. Yang suka sekali menggoda perempuan cantik. Sekolah di SMA milik kakek nya. Tampan, tinggi, ramah, lucu dan juga baik hati. Tapi fakboy, pacar san...
