22

826 57 4
                                    

Jam menunjukkan pukul 22:00, Lucas keluar dari kamar nya dan mengunjungi kamar Felix. Ia sudah bersiap untuk pergi ketempat Johny untuk mengambil permintaan yang sudah Johny persiapkan.

Saat Lucas membuka pintu kamar Felix ia melihat jika adiknya itu masih belajar, dengan pelan Lucas menutup kembali pintu kamar itu.

"Kau tak harus belajar terus-menerus, Felix, tak apa menjadi pecundang. Ijazah hanya tanda kau pernah belajar bukan tanda kau akan menjadi orang sukses dan kaya raya." Ucap Lucas dari balik pintu, ia mengacak rambut nya dengan senyum yang merekah.

Lucas berjalan ke depan lemari kaca yang terdapat dua kendi disana, "ibu, aku berangkat." Ucap Lucas saat ia sudah berdiri di hadapan lemari kaca itu.

"Felix, aku akan bekerja! Kau jangan lupa tidur." Teriak Lucas dari luar kamar, ia tak yakin adiknya bisa mendengar teriakan itu tapi ia sangat yakin saat mengucapkan nya.

Dengan pakaian serba hitam, Lucas keluar dari unit apartemen nya menuju tempat Johny berada sekarang.

Setelah perjalanan cukup lama, Lucas sampai di tempat Johny. Ia langsung naik ke lantai dimana Johny berada sekarang.

Lucas membuka pintu ruangan besar yang ada di hadapannya,"Johny, aku dat-" ucapan Lucas terpotong saat melihat wanita yang berada di hadapan Johny.

"Kau sudah datang, Luc?" Tanya Johny tanpa ada rasa bersalah, karena ia tak mengerti apa yang terjadi.

"Kau?! Sedang apa kau disini!" Lucas berjalan mendekat ke arah wanita yang ada di hadapan Johny.

"Tenanglah, bung." Johny bangkit dan membawa Lucas untuk duduk di sofa ruangan itu.

"Perkenalkan dia Ele, dia yang mengajukan permintaan." Jelas Johny sembari menunjuk Ele. Ele hanya tersenyum dengan sangat manis tanpa rasa bersalah.

"Aku tau dia Ele, maksud ku sedang apa dia disini?" Tanya Lucas dengan nada suara yang sangat kesal.

"Dasar tuli!" Johny memukul pundak Lucas lumayan kencang, "dia yang mengajukan permintaan." Ulang Johny sedikit kesal.

"Aku tak mau!" Lucas bangkit dan mendorong Johny hingga laki-laki itu terduduk, Lucas beranjak pergi dari tempat itu tapi langkah nya terhenti saat pintu terbuka dan mengenai wajah Lucas.

"Sialan kau!" Umpat Lucas sembari memegangi keningnya.

"Oh, maafkan aku!" Laki-laki yang membuka pintu tersebut membungkukkan badan sebagai tanda permintaan maaf.

"Aduh! Siapa dia?!" Dengan kasar Lucas menunjuk laki-laki yang berdiri di sebelahnya.

"Dia? Dia calon teman satu tim mu. Shotaro, itu nama nya." Ucap Johny memperkenalkan laki-laki itu.

"Hanya mengingatkan saja, aku bekerja sendiri." Ucap Lucas sini, ia menatap Shotaro dari atas ke bawah melalui ekor matanya.

"Hais! Kau tak boleh mengatakan hal sejahat itu pada anak baru!" Johny mengusap wajah nya kasar, ia sepertinya ingin sekali memukul dan menjahit mulut Lucas.

"Perkenalkan diri mu, Shotaro." Ucap Johny sedikit lembut.

"Emm.. hai," Shotaro tersenyum canggung, ia mengangkat tangan nya menyapa orang yang ada di ruangan itu, "nama ku Shotaro, Osaki Shotaro, aku berasal dari Jepang. Salam kenal." Shotaro membungkukkan tubuhnya.

"Berapa umur mu?" Tanya Lucas, ia masih menatap Shotaro dari ekor matanya.

"20 tahun." Ucap Shotaro dengan nada lirih.

"Cih, anak cupu seperti ini mana bisa menjadi rekan ku." Lagi-lagi Lucas berucap sangat sini.

"Jika dia tak bisa akan ku carikan pasangan lain untuk nya." Ucap Johny sembari menatap kuku-kuku nya.

I'm your sugar baby [Pre-order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang