27

613 44 24
                                    

"Aku pul- argh! Sial kau siapa?!" Teriak Felix saat melihat Sungchan yang membukakan nya pintu.

"Dia akan tinggal bersama kita." Lucas muncul dari belakang tubuh Sungchan dan perkataan nya membuat Felix melotot.

"Kau..! Argh! Terserah!" Felix berjalan melewati Lucas dan Sungchan dengan langkah yang sangat kasar, ia berkali-kali menghentakkan kaki nya ke lantai.

"Adik mu sepertinya tak suka, kak." Mendengar ucapan sedih dari Sungchan membuat Lucas tersenyum, ia mengacak rambut laki-laki itu.

"Dia memang seperti itu, tak apa. Aslinya dia sangat baik." Ujar Lucas menenangkan Sungchan yang sempat khawatir karena reaksi dari Felix.

Terdengar suara barang pecah dari arah kamar Felix. Lucas dan Sungchan langsung bertatapan dan berlari dengan spontan ke arah kamar itu.

"Felix! Buka pintunya!" Teriak Lucas dari luar kamar Felix, ia mencoba membuka tapi pintu itu terkunci.

Sedangkan Felix yang di dalam kamar sedang terduduk sembari menarik rambut nya sendiri, ia menahan air mata nya agar tak keluar tapi itu tak berhasil.

"Ancelotti brengsek! Akan ku bunuh wanita itu!" Teriak Felix, ia melempar gelas yang setiap pagi ia isi air ke dinding.

"Felix!" Teriakan Lucas tak membuat nya sadar, ia tetap menjambak rambutnya dan merasa kesal pada semua nya.

Sementara itu di luar Lucas sedang mondar-mandir, ia tak bisa mendobrak pintu itu karena Johny mungkin akan marah.

"Kak.." panggilan dari Jisung membuat Lucas dan Sungchan menoleh, ia menatap remaja yang ada di hadapan nya. Jisung dengan nafas terengah-engah mencoba mengatur nafas nya.

"Ada apa?" Tanya Lucas dengan nada suara rendah.

"A-aku.. bukan! Bukan aku, tapi Felix! Dia di keluarkan dari sekolah atas dasar percobaan pembunuhan yang akan dia lakukan pada Brenda Ancelotti, aku tahu itu fitnah. Tapi dia benar-benar di keluarkan dari sekolah dan sekarang polisi ingin mencari nya." Jisung menjelaskan dengan satu kali tarikan nafas, ia menatap ke arah Lucas dengan tatapan khawatir.

Lucas hanya menatap tak percaya ke arah Jisung, ia tak percaya dengan apa yang ia dengar. Kali ini seorang kakak merasakan hati nya tecubit sangat kuat karena fitnah yang di lontarkan seseorang pada adik kecil nya.

"Ancelotti itu!" Geram Lucas, ia mengepalkan tangan nya kuat-kuat hingga jari-jari nya memutih.

"Sebaiknya kau selesaikan ini, biar aku dan anak ini yang mengurus Felix." Ucapan Sungchan mendapat anggukan dari Lucas, ia langsung pergi ke kamar nya dan mengambil jaket.

Tapi saat ia ingin keluar dari rumah, beberapa polisi menghadangnya. Lucas terpaksa berhenti dan menatap datar ke arah polisi-polisi itu.

"Apa?" Tanya Lucas, tatapan nya datar begitu pun nada suara nya.

"Benar ini kediaman Felix Wong? Kami dapat laporan tentang per-"

"Diam! Kau tak berhak mengatakan sesuatu yang buruk tentang adikku!" Lucas memotong ucapan polisi itu dengan nada suara yang meninggi.

"Tapi kami punya bukti jika adik anda lah yang ingin melakukan tindakan pembunuhan pada Brenda Ancelotti." Ucap polisi itu, ia menatap Lucas dan begitu pun sebaliknya.

"Dengar kan aku! Adikku melihat luka tusuk saja takut! Bagaimana dia bisa membunuh seseorang?!" Teriak Lucas tepat di depan wajah polisi itu.

"Kami menemukan bukti sidik jari di mobil Brenda, dan sidik jari itu milik adik mu. Ia mencoba untuk membunuh Brenda dengan cara memutuskan kabel rem mobilnya." Pernyataan dari polisi itu membuat Lucas tertawa, ia berjalan mendekat kearah polisi yang tadi berbicara pada nya dan mencengkram kerah baju polisi itu.

I'm your sugar baby [Pre-order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang