The Star (4)

109 16 16
                                    

Song: The Star - Exo
------------------------------------------

Author Notes: masih lanjutan dari kala cinta menggoda, the first snow dan make a wish, kali ini flashback kisahnya Sehun dulu, plus sedikit soal Luhan juga

Past the very dark forest,
A white star fell upon the world
It was a night where nothing special was going on
But after I lifted my head,
I discovered something dazzling
The shining legend of the deer that is far above
Is a farfetched story now
But this is my story

Past the very dark forest,A white star fell upon the worldIt was a night where nothing special was going onBut after I lifted my head,I discovered something dazzlingThe shining legend of the deer that is far aboveIs a farfetched story nowBut this ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda bertubuh tinggi berjalan menuju ke sebuah rumah sakit, tapi belum sempat ia masuk, dua orang petugas keamanan sudah mencegahnya.

"Maaf, anda tidak boleh masuk," cegah petugas keamanan itu.

"Hah? Kenapa?"

"Kami menerima pengaduan atas kelakuan anda kemarin, kalau anda memaksa masuk, kami bisa melaporkan anda atas tindakan perusakan."

"Ya ampun, pak, aku hanya ingin menjenguk kakak kelasku saja, bukannya ingin menghancurkan rumah sakit ini."

"Tapi anda tetap tidak boleh masuk."

"Pak, aku benar-benar hanya ingin menjenguk kakak kelasku, tuh lihat aku hanya bawa bunga saja," Sehun menunjukkan buket sunflower berisi ucapan semoga cepat sembuh yang ia bawa. "Aku tidak bawa senjata tajam apalagi pistol, coba saja geledah kalau tidak percaya," Sehun merentangkan kedua tangannya.

"Tetap saja anda tidak boleh masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tetap saja anda tidak boleh masuk."

"Sebentar saja kok pak," Sehun mencoba bernegosiasi dengan para petugas keamanan itu tapi tetap saja hasilnya nihil.

Petugas keamanan itu malah membawanya keluar dari lobby rumah sakit.

"Cih, pasti kerjaan si tiang basket itu," gumam Sehun sambil melihat ke jendela-jendela kamar rumah sakit, berharap kalau Luhan sudah bangun dan melihatnya lalu mengajaknya masuk. Tapi sia-sia saja, karena Luhan tidak terlihat di antara jendela itu. Bahkan pesan yang ia kirim pun masih belum dibaca.

DearestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang