Ini adalah kumpulan oneshot dan mini-series HUNHAN dan kemungkinan akan ditambah juga dengan pairing EXO yang lain.
Mini-series akan ditandai dengan angka di judul chapternya.
Kebanyakan adalah songfic yaitu fanfic yang terinspirasi dari sebuah lagu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
She got me going crazy Why is my heart racing?
Pria itu menatap ke sebuah foto dirinya bersama seorang pria mungil yang terpampang di layar ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia merindukan senyuman pria mungil itu. Ia bahkan lebih merindukan senyuman dirinya sendiri.
Ia sangat menyesal karena saat itu ia terlambat menyelamatkannya. Tapi berapa kali pun ia menyesali kejadian di hari itu, ia tetap tidak bisa memutar kembali waktu yang sudah lewat.
Ia meletakkan ponsel itu di atas meja kecil yang terletak di sebelah ranjang dan menggerakkan tangannya untuk membelai lembut rambut pria berambut hitam yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit di sebelahnya.
“Luhanie….. Bangunlah. Aku rindu mendengarmu bicara, aku rindu dengan suara tawamu. Aku sangat merindukanmu,” pria itu memegang tangan pria yang sedang terbaring itu dengan erat.
Pria berambut hitam yang kini sedang terbaring di ranjang rumah sakit itu bernama Luhan.
Sudah dua bulan sejak terakhir kali Luhan membuka matanya dan sekarang Luhan masih terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit ini. Meskipun dokter mengatakan kondisi Luhan sudah lebih baik daripada sebelumnya, tapi Luhan masih belum membuka matanya. Luhan masih berada di dalam tidur panjangnya.
Tapi pria yang sedang memegang tangannya sekarang, Oh Sehun, tidak pernah berhenti berharap kalau suatu hari nanti Luhan akan kembali membuka matanya, Luhan pasti akan kembali dalam hidupnya.
“Semua akan baik-baik saja, aku tidak akan membiarkan ada orang yang menyakitimu lagi,” kata Sehun, mengecup kening Luhan dan kembali membelai rambutnya, “tidak ada yang akan menyakiti kita lagi.”
-------------------------------------------
You’re beautiful, my goddess But you’re closed up, yeah yeah
