Borderline

138 14 38
                                    

Song: Borderline - Exo SC
------------------------------------------

We're like an eraser and a pencil
You're drawing a line, I'm busy erasing it
Do as your heart says, I know you like me too

We're like an eraser and a pencilYou're drawing a line, I'm busy erasing itDo as your heart says, I know you like me too

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cut! Oke itu sudah bagus! Sehun, kau harusnya lebih dekat lagi dengan Irene," seru Junmyeon.

Sehun menghela nafasnya.

Bagaimana bisa ia berdekatan dengan Irene ketika Junmyeon memperhatikannya dengan tatapan mengancam seperti itu?

Sudah beberapa hari ini, ia disibukkan dengan latihan pementasan musikal yang diadakan kelasnya untuk kegiatan pentas seni 3 minggu lagi.

"Luhan, kau sudah bawa semua kelengkapannya kan?" tanya Junmyeon.

"Sudah, Jongin sudah membantuku mengurusi semua perlengkapannya, Jongdae dan Chanyeol juga sudah selesai mengaransemen lagu yang akan kita pakai," jawab Luhan sambil memeriksa catatan yang ada di bukunya.

Sehun hanya memperhatikan Luhan yang sibuk melihat catatan dan memeriksa kelengkapan peralatan mereka.

Kalau boleh memilih, Sehun lebih baik beradu akting dengan Luhan daripada Irene.

Sudah sejak lama ia menyukai Luhan, lebih tepatnya sejak Luhan pindah ke kelasnya.

Luhan adalah murid pindahan dari China dan parasnya yang cantik membuat Luhan sering dikira murid perempuan, kalau saja ia tidak memakai seragam murid laki-laki. Sifat Luhan yang ramah terhadap semua orang membuat anak-anak sekelas menyukainya, sangat berbeda dengan Sehun yang lebih pendiam.

"Oh Sehun, bersiaplah, kita akan memulai adegan selanjutnya. Ingat, kali ini sang pangeran harus memegang erat tangan sang putri dan menariknya ke dalam pelukannya," seru Junmyeon dengan pengeras suara.

Luhan mengangkat kepalanya dan menatap ke arahnya, membuat Sehun jadi sedikit merasa gugup.

Tapi ia berusaha mengatasi rasa gugupnya dan fokus pada aktingnya.

Sehun berhasil menjalani adegan dengan baik sampai kata cut kembali terdengar dari Junmyeon.

Irene sedang menuruni tangga dari istana buatan yang ada di set ketika tiba-tiba ia tergelincir dan jatuh.

"Lho, Irene?!" Junmyeon menghampiri Irene, bersamaan dengan Sehun yang tampak kaget dengan keadaan Irene yang sekarang tergeletak sambil memegangi kakinya.

"Aduh! Kakiku sakit sekali!"
Junmyeon menggendong Irene dan membawanya ke ruang kesehatan.

Sehun memeriksa kondisi dari tangga itu.

"Ada yang sengaja membuatnya licin," komentar Luhan.

Sehun menyentuh tangga itu dan sesuai dengan perkataan Luhan tadi, sesuatu yang licin terasa saat Sehun menyentuh permukaan tangga kayu itu.

DearestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang