Can't hide it (1)

146 20 33
                                    

Song: Can't hide it - 15&
--------------------------------------

Am I dreaming? Am I under a spell?I don't know but don't wake me upIt's too real to be a dreamIt's too dream-like to be real, so please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Am I dreaming? Am I under a spell?
I don't know but don't wake me up
It's too real to be a dream
It's too dream-like to be real, so please

"Sehunie, papa memintamu memeriksa perkebunan kita, Chanyeol akan menemanimu," ujar Baekhyun.

"Kenapa tidak kau saja? Kau kan menyukai dia," balas Sehun sambil meminum tehnya.

"Aku juga maunya begitu, tapi papa yang menyuruhmu pergi bersamanya," kata Baekhyun.

"Baiklah," Sehun menghela nafasnya dan memakai jasnya.

"Sekalian latihan, kau ada kejuaraan kan minggu depan."

"Iya, hyung, aku akan berlatih sebaik-baiknya." Sehun lalu melangkah keluar dari ruangan, ia menuju ke halaman belakang rumahnya yang luas dan menuju ke lokasi istal kuda, dimana seorang pemuda tinggi sudah menunggunya disana.

"Tuan muda Oh," pemuda itu menundukkan kepalanya, memberi hormat pada Sehun. Ia lalu mengeluarkan seekor kuda tegap berwarna putih, "Ben sudah siap."

Sehun mengelus surai kuda itu. "Kita jalan-jalan dan sedikit latihan ya," ujarnya sambil tetap mengelus surai kuda itu. "Kau belum menemukan pengurus yang bagus untuk mereka?"

"Belum, tuan muda, agak susah mencari seorang pengurus yang mampu mengurus Ben dan yang lain, apalagi Ben tidak mudah untuk dikendalikan selain dengan anda dan tuan Baekhyun," jelas Chanyeol, ia mengeluarkan seekor kuda lagi berwarna hitam.

"Kau benar, tapi minggu depan aku ada kejuaraan, kuda-kuda ini terutama Ben harus berada dalam kondisi prima saat kejuaraan itu."

"Aku akan berusaha mencari orang yang mampu melakukannya, aku juga kewalahan kalau harus mengurus mereka sendiri sedangkan aku juga harus mengurusi yang lain," kata Chanyeol.

"Terutama mengurusi Baekhyun-hyung, ya kan?" Sehun menaiki kuda putihnya itu.

"Tuan..."

"Tenang saja, aku tidak akan mengatakan apa-apa, aku justru akan mendukung kalian," ujar Sehun sambil tersenyum.

"Terima kasih, tuan muda Oh." Chanyeol ikut menaiki kudanya.

"Panggil saja Sehun, tidak usah terlalu formal. Ayo kita pergi, nanti cuacanya keburu berubah."


"Baik, Sehun."

DearestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang