18 - The Reason - End

194 30 4
                                    

- Mencintaimu, kutemukan arti diriku. -

...

Pada ketidak mengertian, Perth dan Mean sama dihadapkan Pilihan dan Keputusan.
Bagaimana kisah mereka harus ditulis lanjut atau diselesaikan karena ego masing-masing.

Perth yang tidak ingin bersama dengan seorang yang tidak mengingatnya, itu terlalu menyakitkan seperti mencinta sendirian.
Terasa dekat namun sebenarnya jauh, kebimbangan memenuhi hatinya dan dada yang sesak berisi penuh kesakitan.

Rasa rindu yang terbalut ego.

Perth takut hatinya dipatahkan sekali lagi.

Meski sepenuhnya bukan salah Mean yang tidak mengingatnya, Perth merasa takut bahwa Mean hanya mempermainkan dirinya.

Namun sekali lagi.
Perth Tanapon kalah oleh hatinya yang menginginkan Mean.

.

Ingatan yang tidak bisa kembali atau memang tidak akan pernah kembali membuat Mean juga merasa sedemikian frustasi.

Rasa yang tidak bisa ia pahami tumbuh perlahan hingga Mean merasa bahwa itulah cinta. Pada Perth Tanapon, hati Mean merasa jatuh tanpa alasan apapun.

Tapi Mean tidak tahu bagaimana cara memulainya. Ia tidak mengerti harus bagaimana.
Di satu sisi ingin mengejar dan disisi lain Perth terus menghindar.

Mean ingin mengingat apa yang telah ia lupakan. Meski Mean terlihat baik-baik saja.
Itu hanya sebuah ilusi.
Nyatanya hidup dengan menanggung beban hampa itu teramat menyiksa.

Ada yang hilang.
Dan Mean ingin tahu apa yang hilang itu.
Air mata bahkan hanya ada di pelupuk mata karena rasa sakit itu nyata.

Mean ingin mengingat mengapa ia melupakan Perth.
Mengapa justru yang paling penting itulah dia lupa?

...

"Jawabannya hanya Iya atau Tidak."

...

P

ada akhirnya Mean memutuskan untuk mengambil keputusan.
Sekalipun ia mencintai Perth namun melupakan Perth itu pasti sangat menyakitkan bagi Perth sendiri.

Mean dan Perth tidak bisa saling disalahkan.
Bukan keinginan Mean yang melupakan Perth.
Dan bukan keinginan Perth untuk memutuskan mengakhiri segalanya.

.

Upacara Pernikahan telah selesai, Perth dan Mean yang duduk berdampingan merasa terharu.

Mark memperhatikan dari jauh bagaimana Mean memeluk Pinggang Perth

"Apa aku butuh alasan untuk jatuh mencintaimu jika kamu dimataku begitu indah?"

Napat menepuk bahu Mark, menguatkan sahabatnya. Merelakan apa yang sedari awal bukan miliknya.

"Apa perasaan selalu egois hanya untuk berharap memiliki?"

Plan mengenggam tangan Mark yang lain.

Mereka berdua ingin Mark benar-benar merelakan bukan terpaksa untuk melupakan.

"Sekali lagi jikapun kamu mencintai yang tidak untukmu, sungguh itu bukan salahmu. Yang salah hanya takdir kalian yang memang tertulis berbeda. Mungkin kalian berada di Buku yang sama tetapi di Halaman yang berbeda."

"Bahkan jika inipun tentang keyakinan mungkin waktu bisa mengubah hati manusia, jika memang yang tertulis bukanlah kamu sebagai miliknya."

...

I MISS YOU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang