16 - Bemine

149 31 7
                                    

- Aku ingin mengakhiri kita -

...

"Phi Mean." Panggil Perth yang sudah sadar.
Mean tersenyum dan menyodorkan kalung milik Perth yang tadi ia bawa.

"Aku bingung harus respon gimana soal hubungan kita." Mean jujur tidak tahu harus bagaimana.
Meski ia kini yakin soal debarannya pada Perth, tapi tetap saja ini membuatnya bingung.
"Aku kembalikan Kalung itu pada Phi." Kata Perth yang beranjak duduk.

"Ehhh." Mean terkejut.

"Phi kan tidak mengingatku, dan aku tidak mau mengikat seseorang yang bahkan tidak ingat apapun soal kita. Kalung itu hadiah Phi untuk Ulang Tahunku, phi bilang jika aku menerima Phi sebagai kekasihku, aku harus memakai kalung itu di malam kita bertemu, tapi Phi kecelakaan malam itu juga dan aku menunggu Phi hingga hampir mati kedinginan. Aku tidak menyalahkan Phi yang tidak mengingatku, tapi ini menyakitkan untukku." Perth pun turun dari ranjang sedangkan Mean hanya menatapnya dengan sendu.

Mean tidak bisa melarang Perth yang memutuskannya.
Ia sadar, dirinya pun salah karena tidak mengingat apapun.

"Jika aku mengingatmu, apa kamu akan kembali padaku?" Tanya Mean membuat Perth berhenti.
"Aku benci sebuah pengandaian." Padahal mukanya pucat, Perth tidak merasa baik-baik saja.

Ia sangat sakit dan ingin berhenti menunggu yang tidak tahu kapan akan mengingatnya.

"Saya menunggu dan saya percaya kamu akan datang pada saya. Tapi rasa lelah yang saya rasakan terus menyakiti saya. Jadi saya ingin mengakhirinya, mari kembali menjadi sepasang yang Asing." Kata Perth lalu melangkah pergi tanpa berbalik menoleh.

Perth terus menunggu dengan sabar, berapapun lama waktu bagi menunggu, Perth tidak akan masalah, tapi hidup ini bukan hanya tentang Mean Phiravich.
Dirinya tidak hanya mau menghabiskan waktu dengan menunggu.

Ia bukan tidak setia.
Tetapi ia mempertanyakan apa artinya setia jika harus melemahkam dirinya seperti ini?

Meskipun sekarang ia hanya terus menunggu, setidaknya tidak akan sakit karena yang ia tunggu adalah orang asing.

Meen berdiri didepan Perth.
Perth langsung memeluknya dan menangis didada pria itu yang berhasil menjadi Pelabuhan Rapuh bagi Perth.

Tumpuan saat Perth kehilangan arah dan rasa sabar.
Saat Perth merasa sangat sendiri.

Meen hanya membawa Perth dalam pelukan lebih erat.

Di ujung yang lain ada Mark yang merasa bodoh karena telat lagi.

...

Mean berbaring dikamarnya dengan menatap Kalung Perth.

'MP' - Mean Phiravich

Mean tidak yakin perasaannya yang sesakit ini dicampakan oleh seorang yang bahkan tidak diingatnya.
Mean mempertanyakan apa arti Perth dalam hidupnya? Sebelum ia kehilangan ingatannya?

Tidak ada yang benar-benar salah dalam hidup ini.
Memulai atau mengakhiri.
Mengingat ataupun melupakan.
Melukai atau dilukai.
Mengikhlaskan atau membalas dendam.

Dalam hidup ini bukan hanya tentang Pengajaran, tapi juga tentang diberi Pelajaran.
Bukan hanya tentang mendapatkan tetapi juga tentang menghilangkan.

"Jika aku sangat mencintaimu? Mengapa justru kamu satu-satunya yang kulupakan?" Tanya Mean pada liontin itu.

...

Pam frustasi melihat adiknya hanya terus mengurung diri di kamar.
Pam paham orang sakit hati kerjaannya bakal selalu cari waktu untuk sendirian.

I MISS YOU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang