SEGA THREE GENERATION 3

0 0 0
                                    

"Maaf Nona muda, saya salah" ia langsung bersujud dihadapan seseorang yang disebutnya Nona muda tadi.

"Maaf ?" Orang yang dipanggil Nona muda itu berdecih.

"Bahkan jika kau terlambat satu detik, nyawanya akan hilang. Sia sia penantianku" lanjutnya.

"Maaf kan saya Nona, saya bersumpah akan selalu menjaganya" balasnya bersungguh sungguh.

Tok Tok Tok

"Maaf menganggu Nona Krystal, Nyonya memanggilmu" Ucap penjaga dari balik pintu.

"Baiklah aku akan segera datang" jawab seseorang yang dipanggil Nona Krystal.

Merasa tidak ada seseorang yang mungkin mendengar pembicaraan mereka. Krystal bangkit dari duduknya dan melangkah kearah seseorang yang sedang bersujud di hadapannya.

"Baiklah ini kesalahan pertamamu, akan kumaafkan. Ingat tugasmu awasi mereka berdua sesuai rencana" 

"Satu lagi, Jangan sampai dia terluka. Aku tidak ingin terjadi kesalahan sedikitpun".

*****

Sega mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatannya. Yang pertama kali ia lihat adalah langit langit rumah yang sudah usang berwarna hitam ke abu abuan. Sega mengalihkan pandangan ke penjuru ruangan, walaupun ruangan ini terlihat tua, tempat ini sangat rapi.

Tatapan Sega terhenti di sofa dekat pintu, ia mengganti posisi menjadi duduk. "Bukannya gue semalem lemah tak berdaya", gumam Sega meraba seluruh tubuhnya "Gue kok seger banget" herannya.

Sega menghentikan pikirannya dan kembali menatap sofa. Ia tersenyum miring, dan beranjak mendekati perempuan yang sedang tertidur pulas itu.

"Cantik" gumamnya tanpa sadar. Sega memberanikan diri menyentuh rambut Mawar.

"Jangan sentuh gue"

Sega terlonjak kaget, ia melambaikan tangannya tepat di wajah Mawar yang masih terpejam. "Pergi dari rumah gue, gue mau tidur" lanjut Mawar.

Sega menunjuk dirinya sendiri, sebelum ia melihat sekeliling siapa tau ada hantu selain dirinya. "Sega lo jangan berlagak goblok, cepet pergi" titah Mawar agak lantang.

Dengan berat hati, ia pun beranjak kearah pintu memgang knop pintu berusaha membukanya. terkunci? "Lo bisa nembus Ga" ucap Mawar yang sepertinya tahu apa yang di pikirkan Sega.

Sesaat Sega lupa bahwa kini ia bisa menembus apapun. Ia menatap kembali perempuan yang ada di sofa, sejak tadi ia terpejam bagaimana mungkin ia bisa melihat  gerak gerik nya. "SIALAN! PERGI SEKARANG" teriak Mawar yang kehabisan kesabaran dan bangun dari posisinya.
Secepat kilat Sega segera menembus pintu sebelum Mawar memakannya.

Baru pertama kali Sega memasuki rumah Mawar, selama ini Mawar melarangnya untuk singgah di rumahnya. Mawar selalu bilang bahwa ia akan mencarikan rumah untuk Sega tinggal, tapi ini? Hampir sebulan. Ia tidur di pinggir jembatan.
"Siapa gue sebenernya?" Lirih Sega.

****

"Sayang"

Panggilan seseorang yang sangat familiar bagi Mawar, Mawar langsung membuka matanya. Dan benar saja, itu kekasihnya Ruwo.

Mawar tersenyum dan merubah posisinya menajadi duduk, ia menepuk kursi di sebelahnya, menyuruh Ruwo duduk.

"Kamu kemana aja?" Tanya Ruwo membelai rambut Mawar.

Mawar menguap, menandakan ia masih ngantuk. Ia merubah posisinya tidur di pangkuan Ruwo, kemudian terpejam kembali. Mawar tak tidur, ia hanya beralibi manja, mengkode Ruwo bahwa ia sedang rindu.

Sega Three GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang