SEGA THREE GENERATION 5

0 0 0
                                    

Suasana meja makan kali ini benar benar canggung. Setelah kejadian pagi tadi membuat pertengkaran kecil antara Sega dan Mawar. Riyah tak habis pikir dengan kelakuan Sega. Bisa bisanya. Wkwkwkwk

Riyah menuturi Sega untuk mengurangi kebiasaan menembusnya, Sega setuju kejadian beberapa saat lalu membuanya jera. Mata sucinya ternodai.

Suara Ketukan pintu menghentikan aktivitas mereka, Riyah menatap Sega dan Mawar yang sepertinya berpura pura tak peduli. Mau tak mau Riyah yang membukakan pintu.
Riyah bangkit dan menuju pintu, hantu manakah yang bertamu sepagi ini.

"Ruwo" kaget Riyah

"Hai" sapa Ruwo.

"Emm ha hai" balas Riyah gugup.

"Mawar disini?" Pertanyaan Ruwo di balas anggukan oleh Riyah.

"Boleh gue masuk, Penting" pinta ruwo.

Riyah mempersilahkan Ruwo masuk, kehadiran ruwo menambah kesan canggung di antara Mawar dan Sega karena ia menolak menunggu di ruang tamu. Dan ingin menemui Mawar secepatnya.

"Ruwo, lo mau makan bareng?" Tawar Riyah, memecah keheningan.

"Ga usah gue udah makan"
Ruwo menatap Sega di sebrangnya yang sedang menundukkan kepala sibuk dengan makanan di piringnya. Siapa dia? Pacar Riyah? Boleh juga, batin Ruwo.

Tatapam Ruwo beralih kepada Mawar. Ruwo tersenyum dan menarik tangan kiri mawar untuk di genggamnya. Hal tersebut tak lewat dari pandangan Sega.

"Uhukk uhukk" sega tersedak makanannya, Mawar sempat panik dan melepas genggaman Ruwo mengambil air unuk sega.

Sega menerima air dari tangan Mawar. "Pelan pelan" tegur Riyah mengingatkan Sega.

"Gue selesai" ucap Sega tiba tiba. Belum sempat Mawar menanyai, Sega sudah menghilang dari pandangan mereka bertiga.

Hening beberapa detik, "dia siapa" pertanyaan Ruwo memecah keheningan tersebut.

"Gue beresin ini" Riyah bangkit dari duduknya dan membawa semua piring kotor ke dapur.

Ruwo menatap mawar yang menunduk dengan tatapan kosong. Ruwo memegang bahu Mawar, "Ada yang mau kamu omongin?"

Mawar menatap Ruwo, mungkin ini waktu yang tepat, "sebenernya aku udah mau cerita ke kamu, tapi akhir akhir ini kamu sib-"

Ucapan Mawar terpotong, "langsung ke inti" titah Ruwo.

Mawar mengangguk, ia menceritakan bagaimana ia bertemu dengan Sega, momen memberi nama untuk Sega, kejadian di pasar keramat, perjanjian yang membuat Sega menjadi tanggung jawab Mawar, sampai kejadian Rumah selatan pasar.

"Tunggu rumah selatan pasar? Maksudnya dia pria yang berani masuk ke rumah Rewa?"
Mawar mengangguk.

Ruwo mendadak gusar. "Jika Sega tanggung jawab kamu, Sega juga jadi tanggung jawabku" mawar tidak mengerti maksud Ruwo.

"Aku kesini karena hal penting yang mau aku bicarain sama kamu, ini masalah rumah selatan pasar, aku butuh bantuan kamu" ucap Ruwo serius.

"Ada apa, kok tegang banget" sahut Riyah datang tiba tiba.

Ruwo menjelaskan maksud kedatangannya hal tersebut membuat Riyah sama kagetnya dengan Mawar sebelumnya. Beberapa hari terakhir ia melakukan penyelidikan setelah gegernya auman dari rewa.

Diam diam Ruwo dan timnya melakukan penyelidikan, ia terus mematai gerak gerik Rewa yang mulai berani keluar dari rumahnya. Hal ini bukanlah hal wajar sejak kejadian beberapa tahun lalu.

Rewa selalu menyamar menjadi gadis lugu berambut pendek berponi, yang mengenakan dress berwarna nude. Itulah kelebihan Rewa, ia adalah arwah pendendam yang dikutuk 78 tahun silam di rumah itu. Dia bisa berubah wujud menjadi apapun sesuai keinginannya.

Sega Three GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang