16. ADA UDANG DI BALIK BAKWAN

3.7K 326 11
                                    

Hari minggu 21-02-2020 ,Aurin berencana untuk jalan bersama dengan ketiga sahabatnya. Gadis itu sudah siap dengan pakaian hangout nya. Hanya kaos lengan pendek yang di balut oleh cardigan hijau pudar,dan celana jeans putih. Jangan lupakan sneakers andalannya dan juga sling bag kesayangan.

"ABANG?!" teriak Aurin mencari keberadaan Arion.

Ternyata,yang sedang di cari ada di ruang tengah. Sibuk dengan tayangan televisi. Aurin menghampiri Arion karna ia akan meminta izin untuk jalan bersama dengan ketiga sahabatnya. Tenang saja,sebelum pergi gadis itu sudah rampung membersihkan seluruh rumahnya dan juga memasak tentunya,hal itu sudah biasa Aurin lakukan selepas sholat subuh. Meskipun Aurin terlihat bar-bar,tapi percayalah ia masih seperti gadis-gadis lainnya,suka membersihkan rumah dan tentunya berhati lembut. Tapi sayang,semua itu tertutupi oleh sikap dan sifat bar-bar Aurin.

"Apaan?!" balas Arion tanpa menoleh.

"Aurin izin keluar sama temen-temen,"

"Sampe jam berapa?"

"Mungkin sampe sore."

"Jam dua,harus ada di sini!"

Aurin melotot, apa-apaan abangnya ini!
"Gak bisa bang. Sampe sore!"

"Iya atau tidak sama sekali?!"

"Ck! Pemaksa,tapi Aurin gak janji jam dua ada di rumah ya!"

"Ikuti apa kata abang atau ab–––"

"Iya-iya,jam dua harus ada di rumah. Bye, Assalamu'alaikum!" final Aurin mengikuti kemauan Arion.

Emang dasar ya! Punya abang selalu begitu,di atur dan suka mengatur. Padahal kan cuma keluar sebentar saja,tidak sampai larut malam. Ini apa,jam dua harus ada di rumah, mana panas-panasnya lagi!

Baiklah,Aurin harus meredam amarahnya. Jangan sampai mood nya hancur,em ralat. Tambah hancur. Wajah yang semula suram bak kuburan kini kembali ceria mengingat moment tadi malam 20-02-2020 ,pak polisi yang menyebalkan itu menembak dirinya. 20-02-2020 mereka resmi berpacaran. Aaa senangnya! Jika di ingat-ingat,awal perkenalannya dengan Saka cukup suram dan juga sudah lumayan lama juga mereka kenal.

Aurin mencari kontak Putri –sahabatnya. Mulut Aurin mengunyah permen karet yang ia temukan di sling bag nya.

"HALO! JADI JEMPUT NGGAK?!" seru Aurin ngegas.

Putri sendiri menjauhkan ponselnya dari telinga. Suara Aurin benar-benar memberi efek buruk pada pendengarannya.

"Iya,otw nih."

"YA UDAH CEPETAN!"

Putri sedikit kesal dengan suara Aurin lantas mendengus,narik napas lalu buang. Merendam emosinya,lalu–––

"IH KOK NGAMOK"

Baiklah,api dengan api. Begitulah Aurin dan Putri,tapi tenang saja mereka tidak pernah ribut dengan serius. Semua itu hanya candaan saja.

"Ck! Lama-lama gue banting juga lo,Put!"

"Sabar woi. Bentar lagi nyampe."

Tut!

Putri memutuskan telfonnya secara sepihak. Gadis itu tau jika sambungan telfonnya terus terhubung dengan Aurin yang notabenenya manusia cerewet. Ia yakin sampai subuh pun Aurin tidak akan selesai mengeluarkan kata-kata unfaedah nya. Cari aman aja lah!

TIN TIN!

Sura klakson mobil mengagetkan Aurin. Gadis itu memicingkan matanya,ah ternyata ketiga sahabat laknatnya yang berada di balik mobil. Aurin menyebrangi jalan menuju ketiga sahabatnya berada.

MY POLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang