Chapter 18

214 13 1
                                    

Boruto telah sampai di Thunder burger. Cuman memakan waktu 30 menit saja dengan Motor sportnya. Lagi pula jalanan terlihat lancar. Teman temannya merencanakan ini untuk penyambutan Mitsuki. Boruto mendukung dengan usulan mereka. Tak buruk juga pikirnya, setidaknya Mitsuki cepat beradaptasi dengan kawan barunya.

Boruto melirik ke Sarada. Dia sadar jika diperhatikan, lantas ia ikut menoleh juga disertai Senyuman manisnya. Seakan Tampilan dirinya menghipnotis Boruto dari pesona wajah Cantiknya. Tak mau terjatuh terlebih lama, dirinya berdehem sekilas Sarada jadi salah tingkah kan.

Hei! Ayo turun Sar. Melamun aja terus, emangnya muka gue ada apaan!! Boruto mengernyitkan alisnya heran. Kali aja ia terpesona Wajah tampannya. Boruto sedikit jengah bila ditatap lama seperti itu.


E-eh Iya Bolt! Sarada terkekeh pelan seraya menampilkan wajah manisnya. Dirinya beranjak dari Motornya dan menyerahkan Helm miliknya. Boruto tak mengerti apa yang terjadi dengannya.

Mata lo indah banget Bolt asli dah! Gue akui Mata lo bikin hati gue seger ngeliatnya!! Sarada jujur mengakuinya. Memang sedari tadi ia mencari kesempatan menatap Mata Blue Shappire miliknya lewat kaca spion Motor.

Boruto merasa tersanjung. Pujiannya bener bener masuk ke hati kecilnya. Mukanya memanas, pipinya pun memerah padam.

Hm.. Masa gitu aja udah memerah. Payah lo Bolt!! Ledek Sarada sembari menoel noelkan pipinya dengan telunjuknya.


Lo itu emang pemalu banget. Keknya cuman gue doang deh yang tahu sifat lo yang ini!! Lanjutnya tersenyum meledek. Boruto merasa tak punya harga diri jika lawannya si Uchiha ini. Entah ia tak bisa melawan, terdiam juga tidak bagus, gadis itu bila dibiarkan serasa harga dirinya makin tertindas seterusnya.

Apa gue perlu membocorkan sifat lo. Gue pengen ngeliat reaksi mereka seperti Apa ya!! Ujar Sarada licik. Lantas Boruto segera meminta Sarada menghentikan niatnya.

Pliss! jangan kasih tau lainnya soal sifat pemalu gue. Cukup lo aja yang tahu ttebasa!! Boruto memohon penuh harap. Sarada pun tertawa, tak menyangka si Boruto sebegitu takutnya jika aibnya terbongkar.

Hahaha... Jadi lo takut aibmu terbongkar ya Bolt. Tenang saja cukup gue yang tahu kok!! Sarada tertawa keras. Ia agak ngakak, secara mengejutkan langsung  memohon dan tunduk.

Hn! Tapi jika lo berbuat iseng ke gue. Bersiaplah aibmu terbongkar, Okey!! Lanjutnya bermuka Datar. Sontak Boruto ikut ngeri jadinya. Bisa celaka jika dia membangunkan singa tertidur.

Oke, oke ttebasa!! Jawab Boruto mengangguk paham.



Nah, Ayo kesana yang lain pasti menunggu!! Ucap Sarada. Seperti biasa, mengecup pipinya sekilas. Boruto jengkel, serasa pipinya setiap hari dihujani kecupan dari gadis ini. Untung sabar, tak boleh membentak seorang gadis, itu adalah prinsipnya.


Aah! I-iya ttebasa!! Jawab Boruto kikuk. Sarada tertawa kecil sambil mengandeng tangannya. Aduh dia terlihat gugup gitu. Ah, rasanya Sarada pengen melumat habis bibir ranumnya yang begitu menggoda.


Woi Bang!! Panggil Metal dan si Black pun menoleh dengan wajah garangnya.

Apa sih lo bacot aja!! Jawab Iwabe kesal. Metal mendengus setidaknya dijawab baik baik kan lebih bagus.

Aduh si Abang! Marah mulu bawaannya nih. Lagi badmood kayaknya ya. Mendingan lo jangan ngajak dia ngomong, ntar lu kena imbasnya!! Sahut Denki ikut menyambung.


Tau tuh. Gue nanya malah marah Cukk. Gue sumpahin makin item dah!! Ucap Metal enteng. Dia tak tahu bahaya akan segera datang. Tentu saja Iwabe mendengar dan dijitaklah kepala mangkoknya itu.

My Heart For Him [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang