Halaman 7

200 8 0
                                    

"Jadi gitu ceritanya." kata Kina.

"Dua hantu?!"

"Iya kenapa?" tanya Kina.

"Gpp sih, cuma kamu gak takut temenan sama hantu?"

"Oo, ya gaklah."

"Oo, tapi aku masih merasa takut."

"Tenang aja, mereka baik kok."

"Baik sih baik cuma aku takut nanti mereka nakut nakutin aku."

"Oo, ya kalau kamu gak berbuat jahat sama aku mereka gak bakal nakut nakutin kamu."

"Oo gitu."

"Ya."

"Eh! Ayo masuk, bentar lagi bell nih." kata Kistan.

"Yaudah."

Mereka berdua masuk ke dalam kelas.

Bell sudah berbunyi, seperti biasa para murid masuk ke kelasnya masing-masing lalu belajar.

30 menit sudah berlalu. Sudah waktunya murid kelas 1 dan 2 pulang sekolah. Kistan, Kina, dll sedang membereskan buku dan alat tulis dan berbaris dengan rapi sambil menggendong tas.

Kistan dan Kina keluar dari gerbang sekolah. Mereka pun berpisah karena arah rumah mereka berbeda.

Kistan sudah ditunggu oleh kakaknya di tempat parkir. Kistan berjalan menghampiri Erwin.

"Gimana sekolahnya?" tanya Erwin.

"Biasa aja kok." jawab Kistan.

"Ouh, ayo masuk ke mobil."

"Iya."

Kistan dan Erwin masuk ke mobil. Erwin pun menyalakan mobilnya dan menyetir. 10 menit kemudian Kistan dan Erwin sudah sampai di tujuannya yaitu rumah Kistan.

Kistan dan Erwin keluar dari mobil. "Sudah sampai nih dek." kata Erwin.

"Yaudah aku masuk ya."

"Iya."

"Oh ya! Kakak hampi lupa, kalau kakak sudah siapkan makanan untukmu di meja. Jadi, nanti dimakan ya dek." sahut Erwin.

"Iya kak nanti aku makan kok."

"Yaudah, kakak pergi dulu ya."

"Iya kak."

Kistan masuk ke dalam rumahnya dan Erwin masuk ke dalam mobilnya untuk pergi ke rumah sakit.

Tahun demi tahun, Kistan dan Kina sudah tumbuh menjadi anak yang pintar. Sekarang mereka sudah masuk SMP. Mereka juga satu sekolah dan sekelas.

Kina terkenal dengan kepintarannya yang luar biasa. Ia dari dulu selalu mendapatkan gelar juara kepintaran dari sekolahnya. Ia selalu menang dalam perlombaan kepintaran.

Dan Kistan terkenal dengan bakat melukisnya.
Dari dulu Kistan sudah hobi melukis dan cita-cita nya adalah menjadi seorang pelukis yang terkenal.

Sedangkan Kina cita-cita nya adalah menjadi seorang guru yang ingin memberikan ilmu kepada anak-anak.

Walaupun begitu, Kistan masih saja dikucilkan oleh semua orang. Tetapi, Kina selalu melindunginya hingga menjadi langganan keluar masuk dari kantor BK.

Di rumah Kina
Nadhu dan Tasya sedang mengobrol.

"Aku sudah muak dengan Kina!" kata Tasya.

"Aku pun juga sudah muak dengannya."

"Kenapa kamu gak bunuh dia sekarang aja sih?!" kata Tasya.

"Hmmm... sekarang ya?"

"Iya."

Bunuh Diri Karena Depresi [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang