Halaman 2

440 18 1
                                    

Beberapa Minggu kemudian kehidupan keluarga Kistan semakin kacau. Orang tuanya selalu saja berkelahi. Tetapi... Beberapa bulan kemudian ketika Kistan sedang tidur di malam hari, tiba-tiba Kistan terbangun dari tidurnya di jam 23:13.

Ketika Kistan terbangun, ia mendengar suara teriakan histeris dan suara tersebut mirip dengan suara mamanya. Lalu Kistan kaget dan ketakutan, Kistan kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan pelan mengarah pintu kamarnya.

Kistan sudah berada di pintu tersebut, Kistan pun mengintip dari celah kecil pintu itu. Waktu Kistan melihat di celah kecil pintunya, ia menjadi sangat kaget dan ketakutan.

Karena Kistan melihat bahwa papanya membunuh mamanya Kistan dengan cara badan mama Kistan ditusuk oleh pisau yang dipegang papa Kistan berkali-kali sampai seluruh badan mamanya bercucuran darah.

Kistan pun terdiam seperti patung dengan rasa ketakutan yang luar biasa, dan mengeluarkan air mata tanpa henti. Tanpa pikir panjang Kistan langsung kabur dari rumahnya dengan cara melompati jendela yang ada di kamarnya.

Karena pintu kamarnya Kistan kunci jadi, papanya tidak tahu jika Kistan kabur dari rumahnya. Kistan berlari sangat cepat.

Kistan memutuskan untuk pergi ke kantor polisi untuk melaporkannya kedddj767, karena jarak kantor polisi tidak jauh dari rumahnya. Jadi, Kistan bisa cepat sampai ke kantor polisi.

Kistan berlari sambil menangis tanpa henti ditambah ketakutan. Setelah sampai ke kantor polisi, Kistan langsung memanggil polisi, "Pak polisi! Pak polisi!" Kistan teriak memanggil polisi.

Akhirnya para polisi datang menghampiri Kistan. "Ada apa dek? Kenapa adek menangis? Dan kenapa adek memanggil kami?" tanya salah satu dari para polisi tersebut.

Kistan pun menjelaskan apa yang sudah terjadi dengannya. Setelah menjelaskannya kepada para polisi, para polisi mengeluarkan mobilnya lalu Kistan masuk ke dalam mobil. "Sekarang adek kasih tau dimana rumah adek."

Kistan memberi tahu kan arah jalan rumahnya. Lalu polisi menjalankan mobilnya ke tempat rumah Kistan. Suara mobil polisi yang begitu lumayan keras membuat para warga terbangun dan keluar rumah untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Ada apa ini? Kenapa ada polisi?" tanya para warga. Semua warga mengikuti arah tujuan mobil polisi tersebut. 4 menit kemudian para polisi sudah sampai di rumah Kistan.

Semua warga berkumpul di rumah Kistan. Kistan dan juga para polisi keluar dari mobil. Lalu para polisi memasuki rumah Kistan dan Kistan berdiri di depan rumahnya bersama para warga tetapi, setelah pintunya dibuka ternyata pintunya terkunci.

Para polisi pun mencoba mendobraknya. Semua para warga menatap Kistan dengan tatapan benci tapi, Kistan tidak peduli. Setelah pintunya didobrak akhirnya pintunya terbuka tetapi, ketika para warga melihat ke dalam rumah Kistan para warga menjadi sangat kaget sampai ada yang berteriak histeris, ada juga yang menutup matanya seperti tidak kuat untuk melihat isi dalam rumah Kistan.

Lalu Kistan langsung berjalan mengarah pintu tersebut karena penasaran. Setelah sampai di depan pintu Kistan langsung kaget dengan ketakutan yang luar biasa. Karena Kistan melihat bahwa papanya yang pingsan dan seperti ada yang memukul kepalanya karena ada darah di kepalanya.

Dan Kistan melihat mamanya yang sudah meninggal dengan tubuh yang dipenuhi oleh darah dan bekas tusukan pisau sehingga lantai dipenuhi dengan darah. Kistan pun mematung dengan rasa sedih yang dicampur dengan ketakutan yang luar biasa. Dan tiba-tiba...

Bruk!

Akhirnya Kistan jatuh pingsan. Keesokan harinya Kistan terbangun dan Kistan masih syok dengan kejadian kemarin dan ia masih mengingat mimpinya tadi.

Flashback

Kistan: Hah??? Aku dimana? Bagaimana aku
               bisa ada disini? Dan mengapa tempat
               ini terang sekali??

Tiba-tiba saja ada seorang wanita yang menghampirinya dan wanita itu terlihat tidak asing di matanya.

Kitani Buna: Kistan....

Kistan melihat wanita tersebut

Kistan: Hah??? Mama??!!!

Lalu Kistan pun berjalan mengarah mamanya dan memeluk mamanya.

Kistan: Mama, tolong jangan tinggalkan aku.
              Aku takut dan kesepian.
Kitani Buna: Tenang Kis, kamu gak usah takut.
                          Kan ada Kina yang selalu
                          menjagamu.
Kistan: Tapi, aku mau mama bersamaku
               selamanya. Aku tidak mau kehilangan
               mama.
Kitani Buna: Kistan, kamu harus kuat kamu kan
                         laki-laki jadi, kamu harus kuat.
                         masa laki-laki seperti kamu lemah?
                         kan kamu anak yang pemberani.

Mamanya mengusap-usap rambut Kistan.

Kitani Buna: Wah, sudah waktunya mama pergi.
                         kamu baik-baik ya disana. Jangan
                         benci dengan papamu, karena
                         papamu sangat menyayangimu.
                         Dan mama juga sangat sayang
                         sama kamu. Tolong jangan lupakan
                         mama ya?
Kistan: Mama, aku juga sayang sama mama dan
               papa. Aku janji tak akan melupakan
               mama dan papa.

Mama Kistan perlahan-lahan terbang ke atas dan menghilang. Setelah ibunya menghilang tiba-tiba Kistan terbangun dari dan sedikit kaget.

Flashback off

"Huh.... ternyata cuma mimpi toh." Kistan menghembuskan napas lega. "Mama, aku janji akan selalu menyayangi mama dan papa. Aku sayang mama dan juga papa. Maaf ya ma pa, jika aku punya salah kepada kalian sehingga kalian sakit hati"

Lalu tiba-tiba saja ada yang membuka pintu. Kistan pun melihat seorang dokter yang membuka pintu. "Maaf dek jika mengganggu saya adalah dokter di rumah sakit ini dan nama saya adalah Erwin Pratama.

"Ngomong-ngomong siapa nama adek?" Kistan pun menjawab "Na-na namaku Kistan." jawab Kistan dengan rasa gugup dan ketakutan. Kistan masih trauma dengan kejadian semalam.

"Hmmm.... sepertinya anak ini sangat ketakutan karena kejadian semalam, mau tidak mau aku harus menyembuhkan traumanya." batin dokter.

"Ok, setelah saya cek identitasmu bahwa kamu adalah anak semata wayang dari bapak dan ibu yang bernama Konar Tistan dan Kitani Buna. Apakah itu benar?"

Kistan mengangguk iya. "Baiklah, kalau begitu kamu tolong ikut saya." dokter mengajak Kistan untuk mengikutinya lalu Kistan menuruti ajakan dokter.

Kistan pun keluar dari ruangan tersebut dan mengikuti arah dokter berjalan. Di tengah perjalanan Kistan melihat beberapa pasien yang sedang berbicara dengan dokter, Kistan pikir mereka seperti perbincangan antara dokter psikologis dan pasien. Setelah sampai di tempat tujuan Kistan melihat sebuah meja dan 2 kursi.

Di meja, Kistan hanya melihat beberapa kertas seperti formulir dan pena. "Ayo silahkan duduk." dokter menyuruh Kistan duduk. "Iya" Kistan pun duduk.

"Jadi sebenarnya saya ini adalah dokter psikologis dan juga dokter campuran seperti mengobati pasien yang sedang sakit dan gangguan jiwa. Jadi, saya suruh kamu kesini adalah untuk menghilangkan traumamu akan kejadian semalam. Jika tidak dihilangkan saya takut kamu akan menjadi stress." jelas panjang lebar dokter tersebut.

"Jadi, apakah kamu siap untuk menjawab pertanyaan dari saya?" tanya dokter. "Iya saya siap dok" jawabnya.

"Baiklah, ini pertanyaannya ada di kertas jadi kamu harus jawab sejujur jujurnya, jika tidak ada yang dimengerti tanya saja." dokter memberikan sebuah kertas yang berisikan beberapa pertanyaan. Kistan mulai menjawab semua pertanyaannya.

(24/12/2020)

Bunuh Diri Karena Depresi [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang