3 - bun, hidup berjalan seperti bajingan

505 103 6
                                    

1.27 dan Garin masih kelimpungan di atas kasur. Sepuluh menit yang lalu dia baru menyelesaikan laporan praktikum yang deadline-nya, bener, besok atau ralat, nanti mengingat dini hari berarti sudah masuk hari baru. Lagian, harusnya Garin tidur karena statistika sudah akan menunggunya di jam delapan. Sayangnya rentang jam satu sampai tiga adalah waktu rawan otak menjadi melankolis. Kesenyapan dan lampu kamar yang padam, juga aromaterapi ala-ala, Garin cuma bisa merasakan dirinya dan deru nafasnya. Pikirannya jadi kemana-mana tapi daripada acak, Garin justru memikirkan feed instagram Bias.

Bias dan Garin dulu satu sekolah, satu tim ngurusin mading, juga satu frekuensi soal bubur nggak diaduk. Pokoknya Bias itu ce-es Garin banget bahkan Garin impulsif beli drawing tablet karena komporan Bias. Selain bubur nggak diaduk, mereka juga sama-sama suka gambar. Dulu mereka belajar bareng: belajar bikin pola, gradasi, sampai iseng-iseng bikin pop art. Pokoknya dulu amatiran bareng sampai Garin sadar kalau sekarang cuma dia yang amatir. Bias udah keren banget, gambarnya mulus pun warnanya halus. Feed-nya juga meriah dengan ink-tober atau project lain. Tentu saja, mahasiswa desain emang beda.

Dulu yang punya ide month doodling tuh aku

Rutukan semacam itu yang muncul di benak Garin tiap melihat posting Bias. Garin juga jadi mikir, andai dia dulu tetap keukeuh ke fakultas seni, apakah dia nggak akan merutuk atau iri dengan siapapun atau apapun lagi?

Dari Garin lahir, dia terbiasa mewarisi apa yang kakak-kakaknya pernah pakai atau punya. Garin juga nggak protes karena ibu itu primpen, pandai menyimpan barang jadi walaupun lama tapi masih bagus. Dan dari sekian yang diwariskan, Garin paling suka majalah Bobo. Keluarga Bobo, Paman Gembul, Bona dan Rong-rong, dan tentu saja, Oki dan Nirmala. Itu faforit Garin banget bahkan Garin suka dongeng dan cerita peri-perian karena itu. Suka banget bahkan dulu kalau ditanya,

"Garin cita-citanya apa?"

"Jadi Nirmala, Bu"

Kacau banget Garini umur enam tahun, sampai Garin tahu kalau Nirmala itu nggak nyata. Oki itu nggak ada, yang ada Oki Lukman sama oki jelly drink. Tapi Garin nggak peduli, pokoknya dia mau jadi Nirmala karena Nirmala itu cantik. Gaunnya pink terus pakai flower crown gitu kan. Itu juga yang jadi awal Garin suka gambar. Dia suka menggambar princess dengan gaun yang meriah dan warna-warni. Cantik pokoknya. Bagi Garin, menggambar dan berfantasi itu menyenangkan tapi kata ayah, menggambar itu cuma hobi. Nggak bisa Garin seriusin.

"Hidup itu nyata makanya perlu pegangan yang nyata. Kalau kamu kuliah ke fakultas seni, nggambar, itu nggak nyata, Rin. Nggak settle. Idealis boleh tapi rasional itu nomer satu"

Perkataan ayah di suatu sore yang bikin Garin urung menyelesaikan borangnya untuk di submit ke fakultas seni. Bukan cuma borang yang urung tapi juga rencananya sebagai mahasiswa seni. Garin pikir ayahnya benar karena kalau dia bersikukuh dengan fakultas seni dan fantasinya soal  menggambar, dia akan terlalu picik dan idealis dimana itu salah. Hidup lebih butuh orang-orang yang realistis karena nyatanya majalah Bobo sekarang sudah nggak terbit kan?

Jadi tentang pertanyaannya yang, apakah dia tidak akan merasa iri lagi, harusnya jawabannya nggak. Nggak perlu merasa iri karena nyatanya, rationally, Garin tahu pilihannya tepat. Mungkin nggak sekarang tapi tepat di beberapa tahun ke depan. Garin yakin. Hanya saja, mereka bilang you never know if you never try. Garin juga penasaran dengan kata hatinya alih-alih rasionalitas otaknya atau doktrin ayahnya. Pun sebenarnya Garin punya pilihan kan? SBMPTN lagi atau ujian-

januarsab__ started following you.

Satu notifikasi yang muncul waktu Garin scrolling feed Bias, seketika membuyarkan segala pikirannya soal memulai kembali. Saat nama Januarsa terbaca, pikiran Garin seperti disentak ke realita dan selanjutnya dia tahu, dia nggak punya pilihan karena nyatanya, akhir bagi dirinya sudah ditentukan.



let's overthinking together

way back home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang