epilog ー perihal rumah

729 106 22
                                    

smile, love // knowuh ft. khareel
♪♪

you keep me warm when morning comes
you keep close when i'm so numb
you hold me tight when lights off
i feel happy when you smile,
love...















Garin mencium lagi aroma ini. Aroma tak berbau tapi familiar, tidak terdefinisikan tapi Garin lekat.

Sejak mobil ayah terparkir di halaman, Garin sudah bisa mencium aroma nasi hangat, perkedel juga sup jagung yang kata ibu akan beliau buatkan waktu Garin pulang. Juga, ketika turun dan melewati hidroponik ayah, yang sekarang sudah nambah rak, Garin bisa mencium bau segar pokcoy, sawi lalu selada. Juga bau pupuk cair, bau basah dan bau hijau (?) Bau-bau yang tidak masuk akal itu, Garin ingat dan dapat rasakan dengan baik. Aroma rumahnya, aroma pulang.

"Gimana flight-nya? Aman kan?" dan suara yang, sebenarnya, hampir tiap minggu Garin dengar, membuyarkan kesukacitaan Garin menyambut rumah. Pun Garin tidak masalah karena suara itu punya Janu. Janu yang ngeselin tapi punya lengkung sabit yang nyenengin. Garin lantas balas senyum.

"Aman kok. Seru banget Nu, flight sendirian"

"Suka?"

"Banget. Nanti kalo ada waktu, mau pergi lagi. Yang jaaaaaaaauuuh"

"Terus aku?" Janu tiba-tiba menjeda menurunkan koper dari bagasi. Cowok itu melihat Garin dengan sorot menuntut, kayak anak kecil yang nggak kebagian permen, tapi Garin malah ketawa.

"Kamu kenapa?"

"Ya udahlah" tiba-tiba Janu mengalihkan mata dari Garin. Gesture merajuknya kelihatan banget seiring dia menurunkan koper dengan asal. Garin lagi-lagi mengulum senyum.

"Liat sini deh, Nu"

"Ap-" Janu bahkan belum selesai bicara waktu Garin tahu-tahu menubruknya. Mengunci lengan di balik punggung lalu menumpukkan kepala di bahu Janu. Literally memeluk Janu.

"Rin-"

"Ssssttt. Mumpung Ayah di dalem" bisik Garin yang langsung disenyumi Janu. Maka, karena sebenarnya Janu nggak jauh beda dengan Garin, dia lantas membalas pelukan Garin. Membungkus tubuh kecil Garin dalam lengannya.

Pula seketika Garin bisa mencium aroma mint juga slightly, bayi, dari Janu. Literally lebih lekat dari sebelumnya dan Garin seratus kali lebih menyukainya. Janu and his whole self is actually comforting.

"Nu, mau sejauh apapun aku pergi, rumah aku tu di sini. So wherever it is, I'll always coming back. Here" kata Garin lantas menepuk ringan punggung Janu.

"It's good to be here" tambah Garin, diiringi senyum yang little did Garin know, Janu juga sedang senyum lebar banget di balik punggungnya.

"Then welcome, Rin. Welcome home, glad to have you here" balas Janu lalu mengeratkan pelukannya.









[[益 ]]

it's literal end.
thank you udah membersamai garin pulang ke janu.
makasih udah mampir, baca sejauh ini bahkan vote.
makasih banyak, really ㅠㅠ

then hope all of you have a nice day today and up and see you on another work, i guess (?)
hehe

way back home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang