Author POV
Siang itu, Nayla sedang duduk sendirian di resto es krim favoritnya. Sebenarnya dia malas makan sendirian, tapi tak ada yang bisa menemaninya. Fiona pergi dengan pacarnya. Yep, akhirnya dia dan Rangga pacaran. Dan Nathan ada sedikit keperluan di kedubes Jerman. Nathan berjanji akan menyusulnya nanti.
Nathan.
Sebuah senyum muncul di bibir mungil Nayla. Entah bagaimana, Nathan telah menumbuhkan sebuah rasa di hatinya. Sebuah rasa yang awalnya takut untuk ia tumbuhkan. Tapi kebersamaan mereka selama hampir empat bulan ini diam - diam menimbulkan sesuatu yang lain di hati Nayla.
Tapi entah apa yang di rasakan Nathan untuknya.
Apakah Nathan mempunyai rasa yang sama atau hanya menganggapnya sahabatnya. Nayla tersenyum menatap foto mereka berdua di ponselnya. Pertemuan pertama mereka di kereta api.Nat... I think I love you...Ucap Nayla dalam hati sambil mengelus foto Nathan.
Ah...ternyata begini rasanya jatuh cinta lagi. Sudah lama dia tidak merasakan ada yang berdebar - debar di dadanya saat melihat senyuman seorang lelaki. Tapi dengan Nathan dia merasakannya.
Dia pikir masih akan sangat lama untuknya jatuh cinta lagi. Masih akan lama waktunya menyembuhkan luka hatinya. Tapi ternyata Tuhan benar - benar baik kepadanya dengan mengirimkan seorang Nathan padanya.
Walaupun saat ini mereka masih sekedar sahabat, tapi Nayla berharap suatu saat nanti ada setitik rasa dari Nathan untuknya. Nayla percaya cinta akan menemukan jalannya sendiri. Dan dia yakin akan ada jalan untuknya dan Nathan.
"Hello, ma princessa...sorry ya telat," suara Nathan membuyarkan lamunan Nayla.
Nathan mengusap puncak kepalanya dan mencium pipinya. Pipi Nayla bersemu merah. "Eh, ada yang blushing," ledek Nathan sambil terkekeh.
Nayla makin tertunduk malu. Tangan Nathan mengangkat dagunya.
"Jangan nunduk gitu dong. Aku seneng liat muka kamu kalo lagi malu- malu gini."
"Gombal!"
Nathan terbahak dan mencubit hidung Nayla. "Udah habis berapa?" Tanyanya kemudian.
Nayla menyeringai. "Tiga."
Nathan tertawa. "Mau apalagi sekarang? Aku mau sushi platter aja deh," kata Nathan.
Nayla menggeleng. "Nanti ngerecokin kamu aja," ucap Nayla yang kembali disambut tawa Nathan.
"Biasa dehhh," kata Nathan sambil mencubit hidung Nayla.
Nayla tersenyum menatap lelaki itu yang pergi memesan es krimnya. Lelaki itu tampan sekali hari ini dengan setelan kaos santai berwarna putih dan celana biru tua. Matanya yang indah berhias kacamata berbingkai hitam. He's so damn sexy with his glasses!
Lelaki itu datang membawa dua piring sushi platter. Nayla tersenyum riang. Lelaki itu sudah sangat mengenal dirinya yang tidak bisa menolak es krim. Even, Nayla tadi bilang tidak mau, pasti dia akan yang lebih banyak menghabiskan es krim milik Nathan.
"Jadi kamu nggak mau aku recokin?" tanya Nayla sambil cemberut.
Nathan tertawa dan mengacak rambutnya. "Bukan begitu, Sayang. Aku justru nyediain yang banyak kan buat kamu?"
"Nathan?" Sebuah suara membuat Nathan menoleh. Seorang gadis cantik berdiri di depannya dengan seorang lelaki yang sudah berumur.
"Hai, Nadya. Apa kabar?" Nathan berdiri dan mengulurkan tangannya.
Nadya menyambut uluran tangannya. "Baik, Than. Kenalin ini, Andre, calon suami aku."
Nathan menyambut uluran tangan Andre, calon suami Nadya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Will Find The Way (COMPLETED)
RomanceTERSEDIA EBOOK di KUBACA APP Jika satu hati pernah menyakiti, akankah hati yang lain mampu melupakan? Jika satu hati pernah tersakiti, akankah dia bisa mencinta lagi? Jika satu hati ingin mencintai kembali, akankah kesempatan itu masih ada? Ini ha...