01

155 93 110
                                    

"JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT"
"YANG PALING PENTING RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR!!"

"PENGUMUMAN!!PENGUMUMAN!!" Teriak salah satu anggota OSIS dengan menggunakan toa.

"EH? PENGUMUMAN APA TUH?"

"MADING!!MADING!!"

"BURUAN WOII!!"

"WOIILAHH!! MINGGIR NAPA!!"

Ratusan siswa angkatan'20 berlari dari lorong kelas menuju papan pengumuman. Padahal cuma pengumuman biasa saja tapi hebohnya bukan main. Sudah seperti kerumunan pengincar diskon. Tetapi tidak biasanya SMA Leksmana memberitahukan info sepagi ini. Jam baru saja menunjukkan pukul 07.20 WIB.

Tampak dari kejauhan dua gadis berambut panjang dan sebahu sedang berlari tergesa-gesa menuju keramaian yang sudah ada sejak 15 menit yang lalu. Gadis itu bernama Hilary Elvina Sevilin dan Milastri. Panggil saja mereka Elvi dan Mila.

"MINGGIR!! IZINKAN PRINCESS ELVI DAN MILA MELIHAT PENGUMUMAN!!" Titah Mila dengan tegas dan ramah.

"APAAN SIH LO PRINCESS PRINCOSS!! SOKCAN DEH!! UDAH BIARIN AJA NGGK USAH LADENIN!!" Sahut Riska sang ketua geng "CRUSHGIRLS". Sebuah nama geng yang aneh, kenapa tidak "KILLERGIRLS" saja sekalian.

"YAUDAH KALAU GITU, GUE PAKE ACARA DORONG-DORONGAN BOCIL NIH YA!!" Ucap Mila dengan memberi tatapan sinis kepada Riska.

"IIISH KESEL!! YUK GAES KITA MINGGAT DARI SINI!!" Kesal Riska. Ia tahu bahwa Mila akan membuat kerusuhan dengan dirinya, jadi lebih baik pergi saja dan menghindar.

"Mil, lain kali jangan gitu dong. Kan nggak enak sama Riska dan komplotannya. Ngomong baik-baik napa sih" ujar Elvi.

"SERAH GUE NGAB!!"

Elvi dan Mila telah berdiri di depan Mading sekolah, kedua mata mereka bergerak dari kiri ke kanan membaca seluruh pengumuman yang tertera. Hari ini adalah hari pembagian kelas untuk kelas XI MIPA, sudah beberapa tahun belakangan ini SMA Leksmana tidak menerapkan sistem kelas unggul yang dikelompokkan berdasarkan kepintaran setiap siswa dan tahun ini SMA Leksmana kembali menerapkannya.

"El, kita masih sekelas kan?" Tanya Mila yang masih mencari namanya.

"Enggak tau nih, dari tadi gue cari nama kita belum ketemu"

"MILA!!" Elvi memekik. Membuat siswa lain menoleh kepada mereka, sehingga menjadi pusat perhatian.

"Napa sih El, teriak-teriak. Udah kayak di Pasar aja" ucap Mila

"Ini Mil, coba lo liat nih!!" Elvi menarik kepala Mila.

"Astaghfirullah!! Ini kenapa gue di XI MIPA 5!!" Entah mengapa kali ini Mila pula yang berteriak tidak karuan. Raut wajah Mila pucat ia tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menyampaikan pengumuman ini kepada orang tuanya. "Bisa-bisa gue disikat nih sama Emak gue" Batin Mila.

"Eh, ini nama lo ada di XI MIPA 1 El"

"Yang bener Mil?!"

"Iya nih. Nama lo urutan ke 5 dibawahnya Cavero Chenoa Galaksi," Jelas Mila

"Alhamdulillah! Tapi gue sedih harus beda kelas sama 'My Best Friend'. Ntar gue kesepian nih di kelas," keluh Elvi terhadap Mila.

"Ululululu, jangan sedih kayak gitu dong. Kan cuma beda kelas aja bukan beda sekolah ngab"

"Iya-iya gue juga tau kalau itu"

"Cavero? Keknya nama dia nggak asing deh di indra pendengar gue. Tapi siapa yak? Lo kenal El?"

CAVEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang