Drrt! Drrt!!!
"Ngh... Halo...?"
"SORARU-SANNN!!!! KENCAN YUKK!!!!"
Soraru merasa telinganya berdenging selama beberapa detik setelah menerima serangan berupa teriakan highnote dari seseorang diseberang sana.
Mafumafu.
Siapa lagi kalau bukan anak kelebihan gula itu.
Ini masih pagi, dan Soraru bahkan belum sepenuhnya tersadar, tapi telinganya sudah hampir dibuat tuli.
Luar biasa.
"Soraru-san, ayo--!"
"Tidak." Balasnya, singkat, padat, dan jelas.
Mematikan sambungan telepon tersebut, Soraru kemudian meletakan ponselnya sembarangan sebelum memutuskan untuk kembali tidur.
.
DUK!! DUK!!!
"Ngh...!"
DUK! DUK!!
"SORARU-SAN!!! BUKA PINTUNYA!!!"
DUK! DUK!!
"SO-RA-RU-SAN!!! SORARU-SAN!!!! SORARU-SAN!!! BUKA PINTUNYA!!!"
Beberapa menit terlewat, dan gedoran pintu serta teriakan itu masih terdengar dari luar.
Sudah cukup. Soraru sudah tidak tahan lagi.
"...Ukh! Yang benar saja..." Decak Soraru.
Menyeret tubuhnya malas-malasan dari atas kasur, Soraru kemudian berjalan menuju pintu sebelum membuka pintu--
"Soraru-san, akhirnya! Ayo kita-- UAAKKKHHH!!!!"
--dan membanting Mafumafu hingga terkapar disana.
"Berisik!"
Brakk!!!!
.
Dengan posisi tangan yang disilangkan didepan dada, Soraru yang duduk disofa tunggal menatap Mafumafu yang duduk bersimpuh didepan kakinya dengan raut datar yang nampak mengerikan.
"Jadi, apa yang kau inginkan, hah? Setelah membuatku hampir tuli pagi-pagi buta--"
"Ta-tapi tadi itu sudah pukul sepuluh pagi--" sela Mafu dengan tak tahu dirinya.
Soraru langsung menatapnya hina.
"Diam. Siapa yang mengizinkanmu bicara, makhluk rendahan?" Geramnya.
"A-ampuni hamba, yang mulia Soraru. Hamba salah karena sudah bertingkah seenaknya."
"Huh! Setelah kau membuatku hampir tuli pagi-pagi buta, kau juga berteriak-teriak didepan apartemenku seperti orang gila. Apa kau ingin kubanting?"
Lagi-lagi Mafu menyela dengan tidak tahu dirinya. "Tapi Soraru-san sudah membantingku tadi--"
"Diam. Aku belum menyuruhmu bicara! Apa kau ingin kupatahkan jadi dua, hm?" Ancam Soraru.
Mafu langsung menunduk. "T-tidak, yang mulia."
Berdehem, Soraru kemudian menatap Mafu tajam sebelum menghela nafas.
"Jadi, katakan tujuanmu secara singkat. Tergantung jawabanmu, aku akan memutuskan akan melakukan apa padamu."
Mafu menelan ludahnya, sebelum ia bangkit dan tersenyum lebar.
"Ah! Mengenai itu... Soraru-san, ayo pergi kencan ke Tokyo Disneyland!!" Ajaknya semangat.
Soraru melongo mendengarnya.
Kencan?
"Huh?"
"Ayo! Kita pergi berkencan!" Ulangnya.
Soraru menatap Mafu tidak percaya, sebelum ia menghela nafas sambil mengurut pangkal hidungnya.
"Jadi, kau bertingkah diluar nalar begini hanya untuk mengajakku kencan?" Tanyanya memastikan
Mafumafu mengangguk semangat.
Yang benar saja.
"Kau benar-benar--" bangkit dari posisinya disofa tunggal dengan raut gelap, Soraru kemudian berjalan menghampiri Mafumafu yang tampak sudah siap dihajar.
"Soraru-san, tolong jangan pukul aku terlalu--"
Ctak!
"--Uwahh!!"
Soraru menyentil dahi si albino dengan raut kesal, sebelum ia berlalu dari sana.
Ah, apakah ajakan kencannya baru saja ditolak?
Mafu hanya bisa mengela nafas sedih.
Mungkin lain kali saja--
"Baiklah."
Manik merah Mafu membelalak lebar saat mendengar satu kata itu meluncur dari bibir Soraru.
A-apa tadi katanya?
"Apa...?"
Mendecak, Soraru kemudian menatap Mafu dari balik bahunya sebelum menggaruk surai birunya yang berantakan.
"Pastikan kau membelikanku banyak dessert sebagai balasan karena sudah mengganggu tidurku."
Mata Mafu berbinar mendengar jawaban Soraru, lalu ia cepat-cepat merogoh tasnya dengan semangat dan menyodorkan sesuatu kepada Soraru dengan gaya lelaki yang ingin melemar kekasihnya.
"SORARU-SAN! BLACK CARDKU MILIKMU!! SILAKAN KAU PAKAI SESUKAMU!!!" Teriaknya.
"Oi! Berisik!"
.
Hari itu Mafumafu dan Soraru pergi berkencan untuk pertama kalinya, dan Soraru menyesal sudah meminta dessert yang banyak karena Mafu benar-benar membelikannya cukup banyak hingga ia mual hanya dengan melihatnya. Tapi secara keseluruhan, kencan pertama mereka lumayan menyenangkan.
.
A/N: Hai :) Kalian gak bosan kan liat saya? Hehe. Ini lanjutan yang Kisah Mereka kemaren. Semoga menghibur^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Utaite Oneshots
FanfictionHanya cerita-cerita random untuk menyalurkan imajinasi. . . Warning: - BL/Shounen-ai - Semua yang ada di buku ini hanyalah fiksi yang idenya berasal dari otak author Cover: Picrew Edit: PicsArt